tag:blogger.com,1999:blog-76223720528830912112024-03-13T23:20:12.129-07:00Ajaran_sesatAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/05564712710037327229noreply@blogger.comBlogger14125tag:blogger.com,1999:blog-7622372052883091211.post-42482484344660046162015-05-18T02:08:00.004-07:002015-05-18T02:08:47.335-07:00Membedah Sejarah Syi’ah di Nusantara (1)<header style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;"><h2 style="box-sizing: border-box; font-family: 'Open Sans Condensed', sans-serif; font-size: 32px; font-stretch: normal; line-height: 36px; margin-bottom: 10px; margin-top: 20px;">
<br /></h2>
</header><section style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;"><div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<img alt="syiah-indonesia-asyuro" class="aligncenter size-full wp-image-177489" height="400" src="https://www.islampos.com/wp-content/uploads/2015/04/syiah-indonesia-asyuro.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; clear: both; display: block; height: auto; margin: 5px auto; vertical-align: middle; width: 489.984375px;" width="600" /></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<em style="box-sizing: border-box;"><strong style="box-sizing: border-box;">Oleh: Beggy R., </strong>(Pegiat Jejak Islam untuk Bangsa)</em></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
MEMBICARAKAN sejarah Syiah di Nusantara, tak bisa lepas dari pembahasan masuknya Islam ke Nusantara. Sebuah perjalanan panjang merentang hingga lebih dari seribu tahun silam. Silang pendapat diantara para peneliti, mewarnai penulisan sejarah masuknya Islam ke nusantara.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
Silang pendapat ini bahkan dibumbui oleh motif-motif politis dibalik penulisan sejarah masuknya Islam ke Nusantara. Pembahasan tidak hanya berhenti disitu, setelah meninjau masuknya Islam ke Nusantara, persoalan kemudian bergeser, dari ‘masuk’, menuju ‘siapa’ yang membawa Islam ke Nusantara? Lalu bergerak lagi mengenai bagaimana berkembangnya Islam di Nusantara. Dari sini lalu bercabang pertanyaan menuju kepada Kerajaan Islam apakah yang pertama berdiri di nusantara?</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<strong style="box-sizing: border-box;">Masuknya Islam ke Nusantara.</strong></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
Sejumlah teori mewarnai tentang masuknya Islam ke Nusantara. Teori Anak Benua India merupakan yang digaungkan oleh Pijnappel dan Hurgronje. Pijnappel berpendapat bahwa Gujarat dan Malabar menjadi asal mula penyebar Islam di Nusantara. Sedangkan Snouck Hurgronje menyatakan bahwa penyebaran Islam di nusantara dilakukan oleh muslim Deccan. Namun Hurgronje tidak menyebut pasti bagian selatan India yang ia maksud. Mereka adalah para pedagang yang menyebarkan Islam di abad ke 12. Kesamaan mahzab Syafi’I menjadi salah satu penguat argumen mereka.<a href="https://www.islampos.com/membedah-sejarah-syiah-di-nusantara-1-177482/#_edn1" name="_ednref1" style="border-bottom-color: rgb(223, 223, 223); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0.1em; box-sizing: border-box; color: #df8912; padding-bottom: 0.15em; text-decoration: none;">[i]</a></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
Teori Gujarat ini juga di dukung oleh Moquette yang mendasarkan pendapatnya dari sebuah nisan Malik Al Shalih di Pasai (Aceh), khususnya yang bertanggal 27 September 1297 M. Moquette berpendapat bahwa batu nisan ini mirip dengan batu nisan lain di Jawa, seperti di makam Maulana Malik Ibrahim (w. 822/1419). Ia menyatakan bahwa batu nisan ini diimpor dari Gujarat. Namun pendapat ini dibantah oleh S.Q Fatimi. Menurutnya,batu nisan Malik Al Shalih berbeda dengan batu nisan asal Gujarat yang ditemukan ditempat lain di Sumatera dan Jawa. Batu nisan Malik Al Shalih lebih condong kepada batu nisan di Bengal. Dan Fatimi pun mengkritik teori batu nisan yang sepertinya mengabaikan batu nisan Siti Fatimah di Leran, Jawa Timur, yang bertanggal lebih tua, yaitu (475 H/ 1082 M). Namun Fatimi yang menyatakan Muslim Bengal sebagai asal mula penyebar Islam tampaknya melewatkan faktor mahzab. Faktanya, di Bengal mayortias muslimnya bermahzab Hanafi. Bagaimanapun teori Gujarat di yakini oleh banyak peneliti, seperti Winstedt, Vlekke, dan Schrieke.<a href="https://www.islampos.com/membedah-sejarah-syiah-di-nusantara-1-177482/#_edn2" name="_ednref2" style="border-bottom-color: rgb(223, 223, 223); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0.1em; box-sizing: border-box; color: #df8912; padding-bottom: 0.15em; text-decoration: none;">[ii]</a> Pendapat ini juga mengabaikan bukti-bukti adanya lalu lintas perdagangan sebelum abad ke 13 di nusantara dari negeri-negeri Islam.<a href="https://www.islampos.com/membedah-sejarah-syiah-di-nusantara-1-177482/#_edn3" name="_ednref3" style="border-bottom-color: rgb(223, 223, 223); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0.1em; box-sizing: border-box; color: #df8912; padding-bottom: 0.15em; text-decoration: none;">[iii]</a></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
Keabsahan teori Gujarat semakin goyah dengan kritik yang Marrison. Menurutnya, meski batu-batu nisan tersebut diimpor dari Bengal, atau Gujarat, bukan berarti tempat tersebut menjadi asal mula penyebar Islam di nusantara. Marrison menggoyahkan teori ini dengan merujuk pada fakta bahwa, ketika makam Raja Pasai, Malik As Shalih yang berangka tahun 1297, menunjukkan bahwa Islamisasi di Nusantara telah berjalan. Sementara di benua India, baru setahun kemudian (1298) Cambay (Gujarat), ditaklukkan oleh kekuasaan Muslim. Maka Marrison justru menyebut Islam di nusantara berasal dari Pantai Coromandel pada akhir abad k-13.[iv]</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
Teori Coromandel ini didukung oleh Thomas W. Arnold dalam bukunya<em style="box-sizing: border-box;">Preaching of Islam</em>. Menurutnya kesamaan mahzab Syafi’I dan arus perdagangan Malabar dan Pantai Coromandel mendukung pendapat ini. Namun patut ditekankan, Arnold menyatakan bahwa Coromandel dan Malabar bukan satu-satunya asal mula penyebaran Islam di nusantara, melainkan Arabia. Menurutnya pedagang asal arab telah mengenal nusantara sejak abad ke 7 dan ke 8 Masehi.<a href="https://www.islampos.com/membedah-sejarah-syiah-di-nusantara-1-177482/#_edn5" name="_ednref5" style="border-bottom-color: rgb(223, 223, 223); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0.1em; box-sizing: border-box; color: #df8912; padding-bottom: 0.15em; text-decoration: none;">[v]</a></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
Buya Hamka menjelaskan dengan menarik, bahwa Coromandel dan Pantai Malabar adalah tempat-tempat persinggahan dari para Pedangang Arab. Orang Arab itu kemudian menetap di Malabar, mengislamkan penduduk, dan melestarikan bahasa Arab. Sebutan Malabar sendiri menurut Buya Hamka, berasal dari bahasa arab <em style="box-sizing: border-box;">Ma’bar</em>, yang berarti ‘tempat lalu’. Tempat singgah orang-orang arab tersebut. Dan bukan saja tempat singgah khusus orang arab, tetapi juga orang-orang dari Nusantara. Di sana, menurut Buya Hamka mengutip Al Mas’udi, diabad ke 10 telah hadir 10 ribu orang yang berasal dari Arab, berbahasa Arab dan memiliki keturunan bergenerasi. Bahkan hingga abad ke 20, orang-orang Malabar tetap mengakui diri mereka orang Arab.<a href="https://www.islampos.com/membedah-sejarah-syiah-di-nusantara-1-177482/#_edn6" name="_ednref6" style="border-bottom-color: rgb(223, 223, 223); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0.1em; box-sizing: border-box; color: #df8912; padding-bottom: 0.15em; text-decoration: none;">[vi]</a></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
Orang-orang Nusantara memang tampaknya sudah dikenal orang-orang Arab bahkan sejak masa pra-Islam di Arab. Daerah Fansur di pantai barat Sumatera sebagai penghasil Kapur Barus, dikenal oleh orang-orang Arab. Kata Kapur sendiri oleh orang Arab dikenal dengan <em style="box-sizing: border-box;">‘Kafur.’</em><a href="https://www.islampos.com/membedah-sejarah-syiah-di-nusantara-1-177482/#_edn7" name="_ednref7" style="border-bottom-color: rgb(223, 223, 223); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0.1em; box-sizing: border-box; color: #df8912; padding-bottom: 0.15em; text-decoration: none;">[vii]</a></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
Bukti-bukti perkenalan Arab dan orang Nusantara lebih kukuh jika kita menyatukan pula pendapat-pendapat dari sumber lain mengenai kehadiran Arab ini. Dalam kitab <em style="box-sizing: border-box;">Ajaib al Hind</em> yang ditulis oleh Buzurg bin Shahriyar tahun 397H/1000M ini, mengisyaratkan eksistensi komunitas muslim lokal di Kerjaaan Hindu-Budha Zabaj (Sriwijaya). Ia meriwayatkan kedatangan pedagang muslim ke Kerajaan Zabaj. Ia menyebut para pedagang Muslim tersebut harus duduk ‘bersila’ ketika menghadap raja. Kata ‘bersila’ menurut Azyumardi Azra pastilah sedikit dari bahasa melayu yang pernah digunakan dalam teks Timur Tengah. Riwayat ini juga mengisyaratkan adanya sejumlah penganut Islam di Kerjaan Zabaj.<a href="https://www.islampos.com/membedah-sejarah-syiah-di-nusantara-1-177482/#_edn8" name="_ednref8" style="border-bottom-color: rgb(223, 223, 223); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0.1em; box-sizing: border-box; color: #df8912; padding-bottom: 0.15em; text-decoration: none;">[viii]</a> Kehadiran komunitas Muslim di Nusantara adalah sesuatu yang lumrah. Mengingat komunitas Muslim sudah berinteraksi dengan Dinasti Cina sejak masa Dinasti Umayyah. Pada masa Dinasti Umayyah sendiri setidaknya terdapat 17 duta Muslim yang dikirim ke Istana Cina. Tentu saja para pedagang Muslim timur tengah ini telah mengetahui pelabuhan-pelabuhan tertentu di Nusantara sebagai tempat persinggahan.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
BERSAMBUNG</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<a href="https://www.islampos.com/membedah-sejarah-syiah-di-nusantara-1-177482/#_ednref1" name="_edn1" style="border-bottom-color: rgb(223, 223, 223); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0.1em; box-sizing: border-box; color: #df8912; padding-bottom: 0.15em; text-decoration: none;">[i]</a> Drewes, G. 1968. New Light on the Coming of Islam to Indonesia? Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 124 No. 4.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<a href="https://www.islampos.com/membedah-sejarah-syiah-di-nusantara-1-177482/#_ednref2" name="_edn2" style="border-bottom-color: rgb(223, 223, 223); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0.1em; box-sizing: border-box; color: #df8912; padding-bottom: 0.15em; text-decoration: none;">[ii]</a> Azra, Azyumardi. 2013.<em style="box-sizing: border-box;"> Jaringan Ulama timur tengah dan kepulauan nusantara abad XVII dan XVIII</em>. Jakarta : Kencana Prenada Media Group</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<a href="https://www.islampos.com/membedah-sejarah-syiah-di-nusantara-1-177482/#_ednref3" name="_edn3" style="border-bottom-color: rgb(223, 223, 223); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0.1em; box-sizing: border-box; color: #df8912; padding-bottom: 0.15em; text-decoration: none;">[iii]</a> Tjandrasasmita, Uka. 2009. <em style="box-sizing: border-box;">Arkeologi Islam Nusantara</em>. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<a href="https://www.islampos.com/membedah-sejarah-syiah-di-nusantara-1-177482/#_ednref4" name="_edn4" style="border-bottom-color: rgb(223, 223, 223); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0.1em; box-sizing: border-box; color: #df8912; padding-bottom: 0.15em; text-decoration: none;">[iv]</a> Azra, Azyumardi. 2013.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<a href="https://www.islampos.com/membedah-sejarah-syiah-di-nusantara-1-177482/#_ednref5" name="_edn5" style="border-bottom-color: rgb(223, 223, 223); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0.1em; box-sizing: border-box; color: #df8912; padding-bottom: 0.15em; text-decoration: none;">[v]</a> Arnold, Thomas W. 1913. <em style="box-sizing: border-box;">The Preaching of Islam, A History of the Propagation of the Muslim Faith</em>. London: Constable & Company Ltd.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<a href="https://www.islampos.com/membedah-sejarah-syiah-di-nusantara-1-177482/#_ednref6" name="_edn6" style="border-bottom-color: rgb(223, 223, 223); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0.1em; box-sizing: border-box; color: #df8912; padding-bottom: 0.15em; text-decoration: none;">[vi]</a> Hamka. 1963. <em style="box-sizing: border-box;">Pidato Bandingan Hamka: Masuk dan Berkembangnya Agama Islam di Pesisir Sumatera Utara</em>. Gema Islam No. 31.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<a href="https://www.islampos.com/membedah-sejarah-syiah-di-nusantara-1-177482/#_ednref7" name="_edn7" style="border-bottom-color: rgb(223, 223, 223); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0.1em; box-sizing: border-box; color: #df8912; padding-bottom: 0.15em; text-decoration: none;">[vii]</a> Al Attas, Syed Muhammad Naquib. 2011. <em style="box-sizing: border-box;">Historical Fact and Fiction.</em>Johor Bahru: University Teknologi Malaysia Press.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<a href="https://www.islampos.com/membedah-sejarah-syiah-di-nusantara-1-177482/#_ednref8" name="_edn8" style="border-bottom-color: rgb(223, 223, 223); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0.1em; box-sizing: border-box; color: #df8912; padding-bottom: 0.15em; text-decoration: none;">[viii]</a> Azra, Azyumardi. 2013</div>
</section>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05564712710037327229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7622372052883091211.post-50224184223478750672015-05-18T02:05:00.005-07:002015-05-18T02:05:54.176-07:00Rafidhoh Sebut Ali Lebih Kuat daripada Rasulullah<header style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;"><h2 style="box-sizing: border-box; font-family: 'Open Sans Condensed', sans-serif; font-size: 32px; font-stretch: normal; line-height: 36px; margin-bottom: 10px; margin-top: 20px;">
<br /></h2>
</header><section style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;"><div style="box-sizing: border-box; float: left; margin: 10px 10px 10px 0px;">
<center class="hidden-xs" style="box-sizing: border-box;">
<div id="lapiklan" style="box-sizing: border-box; color: #ff9900; font-family: ''; font-size: 5px !important; vertical-align: top;">
?</div>
</center>
</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<img alt="kuat" class="aligncenter size-full wp-image-181404" height="400" src="https://www.islampos.com/wp-content/uploads/2015/05/kuat.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; clear: both; display: block; height: auto; margin: 5px auto; vertical-align: middle; width: 489.984375px;" width="600" /></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Berkata Hasan Sahasah sesungguhnya Amirul Mukminin jika berjalan dengan Nabi tidak ada seorang pun yang berani mengganggu Nabi. Dan jika beliau berjalan sendirian terkadang diganggu dari belakang oleh seorang budak dengan dilempari batu.”</em></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<em style="box-sizing: border-box;">Telah berkata Hasan Fuhaid sesungguhnya Allah mengambil janji atas diri-Nya bersumpah dengan Arsy-Nya dan berkata tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Aku dan Muhammad Nabi-Ku dan Aku perkuat dan perkokoh dia dengan Ali.</em></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
Bantahan pendapat ini:</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
1. Ini adalah riwayat yang tidak bersandar pada al-Qur’an dan As-Sunnah.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
2. Kita ketahui bahwa Rasulullah adlah orang yang paling kuat sampai beliau berpuasa 3 hari secara bersambung sebagaimana dalam hadits Ibnu Umar:</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
“Ibnu Umar berkata Rasulullah melarang dari puasa wishol (bersambung), para sahabat berkata: <em style="box-sizing: border-box;">‘Wahai Rasulullah sesungguhnya engkau melakukan wishol? (menyambung puasa). Beliau berkata sesungguhnya aku keadaannya tidak seperti kalian, aku diberi makan dan minum (oleh Allah).”</em>(Muttafaqun ‘alaih)</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
3. Rasulullah adalah orang yang paling berai da paling kuat sebagimana hadits Anas bin Malik: “<em style="box-sizing: border-box;">Rasulullah adalah orang yang paling berani.”</em>(Muttafaqun ‘alaih)</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
Dan hadits Anas bin Malik:</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Bahwasannya kami memberitakan bahwa Rasulullah diberi 30 kali kekuatan (manusia).”</em> (HR. Bukhari). []</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
[<strong style="box-sizing: border-box;">Sumber:</strong> <em style="box-sizing: border-box;">Bahaya Syiah Rofidhoh bagi Dunia Islam/Karya: Ust. Abu Hazim Muhsin bin Muhammad Bashori/Penerbit: Maktabah Daarul Atsar</em>]</div>
</section>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05564712710037327229noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7622372052883091211.post-85156641273044039242015-05-18T01:50:00.000-07:002015-05-18T01:52:17.895-07:00Beginilah Syiah Perlakukan Ulama Sunni<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px;">
<img alt="sunni iran" class="aligncenter size-full wp-image-155825" height="400" src="https://www.islampos.com/wp-content/uploads/2012/06/sunni-iran.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; clear: both; display: block; height: auto; margin: 5px auto; vertical-align: middle; width: 489.984375px;" width="600" /><br />
KAUM Syi’ah tak pernah rela atas kehadiran tokoh-tokoh Sunni yang memiliki akidah yang lurus dan murni. Beberapa peristiwa telah dialami para tokoh Sunni di Iran, baik yang terkena hukuman penjara maupun hukuman mati oleh pemerintah Syiah Iran, di antaranya:</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px;">
1. Dipenjarakannya Mufti Zadeh dan para pendukungnya karena dituduh sebagai Wahabi dan antek Arab Saudi. Padahal, Mufti Zadeh tak pernah sekalipun pergi ke kerajaan Saudi atau memiliki hubungan serius apapun. Sejak dipenjara, tak ada seorang pun tahu keadaan Beliau. Hingga pada tahun 1993, rezim Syiah Khomeini menggantung Mufti Zadeh. Beliau dipenjara gara-gara mengingatkan Khomeini akan janji-janji bohongnya, mengritik dan menasihati mereka, serta Mufti Zadeh tak percaya akan sifat maksum bagi Khomeini.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px;">
2. Dipenjarakan dan dibunuhnya Sayyid Bahman Syakuri dengan tuduhan bahwa Syakuri telah mencela kuburan-kuburan suci Syiah. Syakuri juga pernah mengatakan bahwa “Para imam Anda anggap sebagai Nabi adalah tidak benar sama sekali. Para imam Syiah tidak beda dengan orang-orang lain.” Bahkan karena dianggap mengritik Khomeini, Syakuri sampai diseret ke penjara dan kepalanya dibenturkan ke tembok sampai pingsan, lalu ditusuk bayonet sampai gugur.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; float: none; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin: 10px 0px; text-align: center;">
<center class="hidden-xs" style="box-sizing: border-box;">
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-4444279039602201" data-ad-slot="6693134984" data-adsbygoogle-status="done" style="box-sizing: border-box; display: inline-block; height: 0px; width: 468px;"><ins id="aswift_4_expand" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: inline-table; height: 0px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 468px;"><ins id="aswift_4_anchor" style="-webkit-transition: opacity 1s cubic-bezier(0.4, 0, 1, 1), width 0.1s cubic-bezier(0.4, 0, 1, 1) 0.4s, height 0.5s cubic-bezier(0.4, 0, 1, 1); background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: block; height: 0px; margin: 0px; opacity: 0; overflow: hidden; padding: 0px; position: relative; transition: opacity 1s cubic-bezier(0.4, 0, 1, 1), width 0.1s cubic-bezier(0.4, 0, 1, 1) 0.4s, height 0.5s cubic-bezier(0.4, 0, 1, 1); visibility: visible; width: 468px;"><iframe allowfullscreen="true" allowtransparency="true" frameborder="0" height="60" hspace="0" id="aswift_4" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_4" scrolling="no" style="box-sizing: border-box; left: 0px; position: absolute; top: 0px;" vspace="0" width="468"></iframe></ins></ins></ins><div id="lapiklan" style="box-sizing: border-box; color: #ff9900; font-family: ''; font-size: 5px !important; vertical-align: top;">
Bahkan anak-anak Syakuri yang masih kecil juga tak luput dari siksaan yang dilakukan rezim Khomeini pada saay itu.</div>
</center>
</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px;">
3. Maulawy Mahyiddin, Direktur Sekolah Agama Sunni di Shaleh Aabad. Beliau dipenjarakan dan kemudian digantung hanya karena tak ingin ikut Pekan Persatuan Islam yang dimodifikasi oleh Syiah dan beliau menjelaskan bagaimana sebenarnya persatuan yang hakiki itu dapat diciptakan. Begitu pula Maulawy Dost Muhammad, seorang ulama Sunni yang dipenjarakan hingga sekarang. Beliau dipenjara hanya karena menulis artikel-artikel yang kemudian diterbitkan di Pakistan yang berisi sanggahan terhadap ajaran Syiah.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px;">
Selain yang disebutkan di atas, kaum Syiah Iran jika berjumpa dengan umat Islam di waktu haji atau lainnya, mereka kerap melukiskan Iran layaknya surga dunia dan satu-satunya negeri yang merealisasikan hukum-hukum Islam tanpa diskriminasi.<br />
Iran juga digambarkan sebagai penentang kafir Internasional dan Israel serta menyelamatkan kaum Muslimin dari para penjajah.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px;">
Mereka mempropagandakan hal yang muluk-muluk hanya untuk taqiyyah, kebohongan dan penipuan.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px;">
[Sumber: Syiah menguak tabir kesesatan dan penghinaannya terhadap Islam/ karya: Drs. Muhammad Thalib/ penerbit: el-Qassam</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05564712710037327229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7622372052883091211.post-47861500710477777442013-03-12T21:55:00.000-07:002015-05-18T01:34:03.181-07:00Penafian Pendapat Bahawa SAI BABA Adalah Jelmaan Dajjal<h2 class="entry-title">
<span style="background-color: white;">
</span></h2>
<div class="entry-meta">
</div>
<!-- .entry-meta --><br />
<div class="entry-content">
<span style="background-color: white;"><img align="baseline" alt="" border="0" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/97/Sathyasaibaba.jpg/200px-" height="312" width="200" /> <img align="baseline" alt="" border="0" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/36/FaceSwami.jpg" height="218" width="180" /></span><br />
<span style="background-color: white;"><em>Sai Baba sekarang</em> (Kiri), <em>Sai Baba ketika belasan tahun</em> (Kanan)</span><br />
<span style="background-color: white;">Pada hari ini, ramai pembaca-pembaca sudah kenal dengan khabar berita Sai Baba yang dikatakan <a href="http://dajjalvideo.blogspot.com/search/label/Dajjal%20Documentary" target="_blank">jelmaan Dajjal</a>. Beberapa pembaca dan pengembara tanpa segan silu telah membenarkan kata masing-masing tanpa merujuk dahulu hadith-hadith sahih dan situasi masa kini. Oleh itu, tidak hairanlah bahawa Sai Baba yang terdapat hanya 30 peratus ciri-ciri fizikal Dajjal telah dianggap sebagai <a href="http://dajjalvideo.blogspot.com/search/label/Dajjal%20Documentary" target="_blank">Dajjal</a>.</span><br />
<strong><span style="background-color: white; color: green;">Siapakah Sai Baba?</span></strong><br />
<span style="background-color: white;">Sebelum melangkah lebih jauh, kita lihat dahulu siapakah sebenarnya <strong>Sai Baba</strong>. Nama sebenar beliau ialah <strong>Sathyanarayana Raju</strong> telah dilahirkan pada 23 November 1927. Sai Baba berasal dari Selatan India, sebuah kampung yang bernama <strong>Puttaparthi</strong> yang terletak dalam daerah <strong>Anantapur</strong>. Semenjak kecil lagi beliau dilihat sebagai budak yang keramat dan amat alim dalam agamanya.</span><br />
<span style="background-color: white;">Keajaiban Sai Baba dikatakan bermula sebelum ibunya mengandungkannya. Menurut cerita, sebelum mengandungkannya ibunya telah bermimpi melihat tuhan Hindu yang bernama <strong>Sathyanarayana</strong>. <strong>Easwarrama</strong> memberitahu suaminya telah dia telah mengandung selepas bermimpi melihat tuhan. Dia (ibu Sai Baba) juga mendakwa semasa mimpikan Tuhannya, dia telah melihat suatu cahaya biru datang ke arahnya dan bersatu dengan badannya. Maka disebabkan itu, dia menyimpulkan bahawa itu adalah roh pemberian tuhan Hindu ke dalam kandungannya. Selepas kelahirannya juga, orang-orang kampug mendakwa telah melihat beberapa ekor ular tedung (binatang suci orang Hindu) berkeliaran di luar rumah Sai Baba.</span><br />
<span style="color: green;"><strong style="background-color: white;">Ciri-Ciri Persamaan Sai Baba Dengan Dajjal</strong></span><br />
<ul>
<li><span style="background-color: white;">Berambut kerinting</span></li>
<li><span style="background-color: white;">Berbadan besar</span></li>
<li><span style="background-color: white;">Berupaya menghidupkan yang mati.(Sai Baba tak berjaya menghidupkan semula adik bongsunya yang mati pada 18 Oktober 2003)</span></li>
</ul>
<strong><span style="background-color: white; color: green;">Ciri-Ciri Yang Tiada Pada Sai Baba Tetapi Ada Dalam Hadith</span></strong><br />
<ul>
<li><span style="background-color: white;">Ibunya berbadan besar dan rendah manakala bapanya tinggi lampai dan hidung seperti paruh burung.</span></li>
<li><span style="background-color: white;">Kulit mukanya putih kemerah-merahan.</span></li>
<li><span style="background-color: white;">Berketurunan Yahudi</span></li>
<li><span style="background-color: white;">Berasal dari suatu tempat antara Syam dan Iraq</span></li>
<li><span style="background-color: white;">Hanya mata sebelah kiri yang dapat melihat, mata sebelah kanan buta dan agak terhapus termasuk wajah sebelah kanan.</span></li>
<li><span style="background-color: white;">Memaksa orang awam mengakuinya sebagai tuhan sedangkan Sai Baba tidak menyatakan hal demekian cuma orang ramai yang beranggapan ia berkuasa sperti tuhan. Namun begitu, tiada orang Hindu yang anggap ia tuhan.</span></li>
</ul>
<span style="color: green;"><strong style="background-color: white;">Penafian Bahawa Sai Baba adalah Dajjal</strong></span><br />
<span style="background-color: white;">Penafian bahawa Sai Baba bukan <a href="http://dajjalvideo.blogspot.com/search/label/Dajjal%20Documentary" target="_blank">Dajjal</a> dapat dilihat pada ibu bapa dan keturunannya sendiri. Ibu bapa Sai Baba tidak kelihatan seperti dalam gambaran hadith malah bukan pula berketurunan Yahudi. Ibu bapa <a href="http://dajjalvideo.blogspot.com/search/label/Dajjal%20Documentary" target="_blank">Dajjal</a> yang sebenar telah pun mati sejak sebelum kelahiran Nabi Musa lagi. Selain itu, Sai Baba juga kelihatan semakin tua dan tidak bermaya walaupun ia mendakwa mempunyai kuasa seperti tuhan.</span><br />
<span style="background-color: white;">Masyarakat Hindu mungkin mempercayainya sebagai anak tuhan namun ada seorang ahli silap mata terkenal India iaitu <strong>Basava Premanand</strong> mendakwa Sai Baba menipu dalam ajarannya. Premanand juga memberitahu beliau telah lama mengkaji dan memerhati tindak tanduk Sai Baba sejak tahun 1968 lagi. Laporan berkenaan dakwaan Premanand ini telah dihuraikan panjang lebar dalam majalah “<strong>Indian Today</strong>” yang diterbitkan pada Disember tahun 2000.</span><br />
<span style="background-color: white;">Seperkara yang paling tidak menampakkan ciri-ciri Dajjal ialah Sai Baba tidak berdakwah kepada orang-orang Islam di India. Sedangkan itulah matlamat Dajjal dalam dakwahnya. Dajjal seluruh hidupnya menjadikan Islam sebagai satu target utama untuk dimusnahkan kerana dari kalangan masyarakat Islam akan timbul musuh Dajjal yang utama iaitu <strong>Nabi Isa</strong> dan <strong>Imam Mahdi.</strong></span><br />
<span style="background-color: white;">Bukan itu sahaja yang menjadi penafian terhadap Sai Baba sebagai <a href="http://dajjalvideo.blogspot.com/search/label/Dajjal%20Documentary" target="_blank">Dajjal</a> ialah Sai Baba memuji pula agama-agama lain dalam laman web rasminya. Sai Baba bersikap bertolak ansur dan tidak memaksa dan tidak pula merendah-rendahkan agama lain. Adakah <a href="http://dajjalvideo.blogspot.com/search/label/Dajjal%20Documentary" target="_blank">Dajjal</a> akan bersikap demikian?</span><br />
<em><span style="background-color: white; color: red;">“Let the different faiths exist, let them flourish, and let the glory of God be sung in all the languages and in a variety of tunes. That should be the Ideal. Respect the differences between the faiths and recognize them as valid as long as they do not extinguish the flame of unity.”</span></em><br />
<div align="right">
<span style="background-color: white;">(Sathiya Sai Baba)</span></div>
<strong><span style="background-color: white; color: green;">Kesimpulan</span></strong><br />
<span style="background-color: white;">Kesimpulannya, Sai Baba bukanlah Dajjal dan Dajjal bukanlah Sai Baba. Penulis langsung tidak bersetuju <a href="http://dajjalvideo.blogspot.com/search/label/Dajjal%20Documentary" target="_blank">Dajjal </a>adalah Sai Baba kerana Sai Baba tidak menunjukkan kehebatannya dalam menerbitkan matahari dari Barat. Sai Baba juga hidup lebih dari 70 tahun sedangkan hadith mengatakan Dajjal hanya hidup dikalangan masyarakat setelah ia keluar sekadar 40 hari sahaja. Namun begitu, penulis boleh menerima pendapat sekiranya ada yang mengatakan Sai Baba adlaah bahan ujian Dajjal.</span><br />
<span style="background-color: white;">Pendapat itu lebih logik dan penulis sendiri agak terdorong dengan pendapat itu. Dajjal masih melakukan kajian-kajian untuk mencari pilihan terbaik tempat, situasi dan imej untuk dia muncul di tengah-tengah masyarakat. Penulis percaya Sai Baba adalah suatu subjek kajian Dajjal untuk melihat sejauh mana penampilan orang India dalam mempengaruhi masyarakat dunia. Maka tidak hairanlah Sai Baba mempunyai pertubuhan seluruh dunia termasuk Russia dan Eropah. Hairannya di Malaysia tidak ada.</span><br />
<span style="background-color: white;">Nampaknya <a href="http://dajjalvideo.blogspot.com/search/label/Dajjal%20Documentary" target="_blank">Dajjal</a> tidak akan muncul dikalangan masyarakat India kerana Sai Baba kurang dikenali malah berimej selekeh yang tidak disenangi oleh kebanyakan orang-orang Eropah dan Amerika.</span><br />
<div class="sharedaddy sd-like-enabled" id="jp-post-flair">
</div>
</div>
<!-- .entry-content --><br />
<div class="entry-info">
<div class="comments-link">
<span style="background-color: white;">.</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05564712710037327229noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-7622372052883091211.post-43167543923380479442013-03-11T21:18:00.003-07:002015-05-18T01:32:53.738-07:00Ajaran Arifin bin Muhamad (Ayah Pin )<h1 class="title">
<span style="background-color: white;">
</span></h1>
<div class="content-content" id="content-content">
<div class="node clear-block" id="node-10291">
<div class="meta">
<div class="terms terms-inline">
<ul class="links inline">
<li class="taxonomy_term_208 first last"><a href="http://www.e-fatwa.gov.my/kategori-fatwa/akidah" rel="tag" title=""><span style="background-color: white; color: black;">Akidah</span></a></li>
</ul>
</div>
</div>
<div class="content">
<div class="field field-type-date field-field-tarikh-keputusan-neg">
<div class="field-items">
<div class="field-item odd">
<div class="field-label-inline-first">
<span style="background-color: white;">Tarikh Keputusan: </span></div>
<span class="date-display-single" style="background-color: white;">18 Aug, 2005</span></div>
</div>
</div>
<div class="field field-type-text field-field-huraian">
<div class="field-label">
<span style="background-color: white;">Huraian Tajuk/Isu: </span></div>
<div class="field-items">
<div class="field-item odd">
<span style="background-color: white;">Bahawa ajaran Arifin bin Muhamad (Ayah Pin ) ialah ajaran yang menyeleweng </span><br />
<span style="background-color: white;">daripada ajaran Islam sebenar , sesat dan syirik kerana ciri-ciri yang menyeleweng seperti yang berikut:</span><br />
<span style="background-color: white;">(a) dari aspek akidah-</span><br />
<span style="background-color: white;">(i) Ayah Pin sebagai tuhan yang turun dari langit dan kerajaan langit adalah di bawah kekuasaannya;</span><br />
<span style="background-color: white;">(ii) Ayah Pin mempunyai kuasa menyembuh segala penyakit dan sebutan namanya boleh menakutkan binatang buas;</span><br />
<span style="background-color: white;">(iii) Ayah Pin mendakwa bahawa Mekah,Kaabah dan Air Zam-Zam adalah miliknya dan dibina selepas mendapat wahyu dari langit;</span><br />
<span style="background-color: white;">(iv) Ayah Pin mempunyai kuasa menjadikan manusia menjadi batu melalui sumpahannya ,mengetahui perkara ghaib ,boleh </span><br />
<span style="background-color: white;">menentukan syurga dan neraka seseorang,mendakwa roh orang yang mati jahat akan dikurung dalam kubah markaz;</span><br />
<span style="background-color: white;">(v) menolak berlaku kemusnahan dunia ketika qiamat; </span><br />
<span style="background-color: white;">(vi) seseorang Islam itu perlu menjadi kafir dahulu;</span><br />
<span style="background-color: white;">(vii) menolak kepentingan mengucapkan dua kalimah syahadah di akhir kematian anak Adam;</span><br />
<span style="background-color: white;">(b) dari aspek syariah;</span><br />
<span style="background-color: white;">(i) menolak rukun Islam dan hukum syarak"berkaitan dengan Tuhan;</span><br />
<span style="background-color: white;">(ii) menolak rukun - rukun Islam termasuk kewajipan sembahyang lima waktu, puasa di dalam bulan Ramadhan, zakat dan ibadah haji.;</span><br />
<span style="background-color: white;">(iii) menghalalkan makanan yang diharamkan oleh syarak;</span><br />
<span style="background-color: white;">(iv) mengada-adakan hukum syarak"seperti nikah batin;</span></div>
</div>
</div>
<div class="field field-type-text field-field-keputusan">
<div class="field-label">
<span style="background-color: white;">Keputusan: </span></div>
<div class="field-items">
<div class="field-item odd">
<span style="background-color: white;">Mesyuarat Jawatankuasa Fatwa Negeri Perak yang bersidang pada 18 Ogos 2005 buat kali 167 setelah berbincang dan membahaskan dengan penuh teliti telah mengambil keputusan "Bahawa semua dakwaan di atas mengandungi ajaran, pegangan dan fahaman yang bertentangan dengan akidah dan syariah Islamiah serta boleh mengelirukan dan menyesatkan masyarakat Islam dan dengan ini adalah diharamkan.</span><br />
<span style="background-color: white;">Kumpulan Ayah Pin yang berpegang kepada ajaran, pegangan dan fahaman yang didakwa oleh Arifin Muhamad adalah diharamkan.</span><br />
<span style="background-color: white;">Oleh itu, orang Islam dilarang mengamalkan ajaran, pegangan dan fahaman kumpulan Ayah Pin, menjadi ahli, mengetuai, memimpin, memberikan ceramah, mengadakan kelas pendidikan dan pembelajaran, mengadakan aktiviti-aktiviti ekonomi, sosial dan aktiviti-aktiviti lain yang bertujuan untuk menghidupkan dan mengembangkan kumpulan ini. Orang Islam juga dilarang memiliki, menyimpan, mencetak, menjual termasuk mengedarkan, risalah dan apa-apa dokumen yang menggunakan sebarang bentuk lambang, rajah atau tanda yang boleh dikaitkan dengan Kumpulan Ayah Pin, menggunakan sebarang bentuk lambang, rajah atau tanda pada mana-mana harta alih atau tak alih yang boleh di kaitkan dengan Kumpulan Ayah Pin.</span><br />
<span style="background-color: white;">Sebarang bentuk sokongan dan bantuan kepada Ayah Pin dan / atau pengikut-pengikutnya dilarang dan hendaklah dihentikan serta-merta.</span><br />
<span style="background-color: white;">Bahawa orang Islam yang mengamalkan ajaran Arifin bin Mohamad(Ayah Pin) adalah murtad.</span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05564712710037327229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7622372052883091211.post-37933286681824376912013-03-11T21:02:00.000-07:002013-03-11T21:02:02.980-07:00MUTAMAHDITH ALBANI<h3 class="post-title entry-title">
</h3>
<br />
<div class="post-body entry-content">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_rRS1Og6ei4o/R7Ang-rdbSI/AAAAAAAAAVU/ukmr0ucZqgo/s1600-h/albani.jpg"><img alt="" border="0" closure_uid_105661475="2" height="298" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5165672220128537890" src="http://3.bp.blogspot.com/_rRS1Og6ei4o/R7Ang-rdbSI/AAAAAAAAAVU/ukmr0ucZqgo/s400/albani.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="400" /></a><br /><strong>SYEIKH AL-WAHHABI AL-MUHANDITH SA’AH
AL- ALBANI.</strong><br /><br />NAMA: Muhammad Nasiruddin Bin Nuh
Al-Albani.<br />TEMPAT LAHIR: Asyqodar Albania.<br />TAHUN LAHIR: 1912M.<br />LATAR
BELAKANG: Dikatakan dia dihalau dari Kota Albania lantas merantau ke bumi Syam
di Dimasyk. Setibanya di Dimasyq, Albani berkerja membaiki jam sambil
meninggalkan pengajian agama. Kekadang sahaja mencuba-cuba beri fatwa dan hokum
pada Hadith Nabi, kemudian berlakulah pelbagai kecelaruan pada menghukum Hadith
Nabi sehingga pada suatu hari Albani mengsahihkan satu Hadith Nabi keesokkannya
pula hadith yang sama dihukum sebagai palsu pula. Kepeningan ini hanya terbit
dari Al-Muhandith Sa’ah ini sahaja. Kerana itulah kita dapati Wahhabi sendiri
menyatakan bahawa ayah kepada Al-Bani ini murka dan marah pada anaknya itu (
Al-Bani Wahhabi) kerana mengatakan sesuatu dalam agama tentang apa yang
dijahili.<br />Sepertimana yang dinyatakan oleh orang-orang Wahhabi sendiri bahawa
AlBani ini dipenjara sebanyak dua kali di Dimasq Syria dek memberi hokum yang
menyimpang dari Islam sebenar. <br />Tetapi Albani tetap bertegas dengan akidahnya
yang menjisimkan Allah lantas dihalau dari Negara Syiria. Kemudian Albani
bertekad untuk menyebarkan agama barunya Al-Wahhabiya ke tanah Jordan.Setibanya
di Jordan dia terkenal juga dengan gelaran Mutamahdith dikalangann umat Islam
yang membawa erti “Seorang Yang Jahil Ilmu Hadith Tapi Nak Bagi Hukum Pada
Hadith”.<br />Ramai ulama Islam yang menolak fahaman baru Albani ini. Begitu juga
Wahhabi pun mengkafirkan Albani. Agak pelik Wahhabi ini kafirkan sesame
sendiri.<br /><br />TARIKH DICABUT NYAWA: 1 Oktober 1999M di Jordan. Dikatakan
Kuburnya Dipenuhi Dengan Ular.<br /><br /><strong>PENYELEWENGAN DALAM
AQIDAH:</strong>- Berakidah Zat Allah Meliputi Alam Seperti Kulit Telur Meliputi
Isi Telur.<br />- Mengkafirkan Umat Islam.<br />- Menghukum Kafir Terhadap Kesemua
Umat Islam Di Palestin.<br />- Menyokong Yahudi Merampas Tanah Palestian.<br />-
Memperlekehkan Sahabat Nabi.<br />- Banyak lagi…<br /><br /><strong>PENYELEWENGAN
DALAM FEQAH:</strong>- Mengharamkan Ambil Wuduk (Lebih Dari Gengaman
Tangan)<br />- Mewajibkan Umat Islam Di Palestian Keluar Dari Palestian.<br />-
Memperlekehkan Isteri Nabi Muhammad.<br />- Menyamakan Mazhab Hanafi Dengan
Kristian Bible.<br />- Mensahihkan Hadith Yang Dirinya sendiri Telah Menghukum
Palsu Sebelumnya.<br />- Banyak lagi…<br /><br />http://www.alalbany.net </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05564712710037327229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7622372052883091211.post-15351185134230335922013-03-11T18:56:00.001-07:002013-03-11T18:56:39.298-07:00Syiah; Mengapa Sesat<div>
<a href="http://sohoque.com/wp-content/uploads/2012/09/syiah-sesat.jpg"><img alt="syiah sesat Syiah; Mengapa Sesat" class="aligncenter size-full wp-image-3167" height="400" src="http://sohoque.com/wp-content/uploads/2012/09/syiah-sesat.jpg" title="syiah sesat" width="358" /></a></div>
<div>
</div>
Artikel ini saya kongsikan daripada note facebook sahabat saya. Moga dapat memberi ilmu kepada pembaca sepertimana ianya memberi ilmu kepada saya. Wallahua’lam.<br />
Ajaran Syiah pada hakikatnya adalah satu ajaran yang dirancang dan disusun sekian lama oleh musuh-musuh Islam. Ia merupakan hasil dan buah daripada pokok-pokok beracun yang ditanam oleh musuh-musuh Islam di bumi Islam. Syiah lahir oleh seorang Yahudi yan berpura-ura memeluk Islam bernama Abdullah Bin Saba’.<br />
<div>
</div>
Siapakah Abdullah Bin Saba’ ?<br />
<div>
</div>
Abdulah bin Saba’ adalah seorang pendita Yahudi dari Yaman. Berpura-pura masuk Islam (secara nifak) di zaman Khalifah ‘Uthman bin Affan <em>radiallahu ‘anhu</em>. Dialah pereka ajaran Syiah yang ekstrem yang menjadi punca bersemaraknya perpecahan dalam kalangan masyarakat Islam terutama dalam kelompok Syiah itu sendiri. Abdullah bin Saba’ pernah berkata yang ditujukan kepada Khalifah Ali <em>radiallahu ‘anhu</em>: <strong><em>“Engkaulah Allah”</em></strong>. Maka Saiyidina Ali karamallahu wajhah mengisytiharkan bunuh terhadap Abdullah bin Saba’ tetapi ditegah oleh Ibn Abbas. Penyokong Saiyidina Ali karamallahu wajhah membuangnya ke Madain (Ibu Negeri Iran lama).<br />
<div>
</div>
Abdullah bin Saba’ orang pertama mengkafirkan Abu Bakar, ‘Umar dan ‘Uthman dan tidak mengiktiraf kekhalifahan kecuali hanya dari kalangan Ahli Bait”.[Sila rujuk Usul Mazhabi asy-Syiah al-Imamiyah al-Ithna 'Asyariah. (1/74). ]<br />
<div>
</div>
Seorang ulama Syiah Muhammad Husin al-Zain pernah memperkatakan tentang Abdullah bin Saba’:<br />
<div>
</div>
<em>“Abdullah bin Saba’ mengeluarkan qaul (yang sesat), mengajarkan fahaman yang ghalu (keterlaluan)….. dan perbuatannya sangat melampaui batas”</em>. [ Sila rujuk <strong>الشيعة فى التاريخ</strong> Hlm. 213. Muhammad Husin al-Zain ]<br />
<div>
</div>
<div>
</div>
Saad bin Abdullah al-Qumy seorang ulama, pemimpin serta ahli hukum Syiah yang lahir pada 229H mengakui wujudnya Abdullah bin Saba’. Beliau menyebut beberapa nama orang yang berkonspirasi yang digelar sebagai Saba’iyah. Menurut beliau lagi bahawa komplot Saba’iyah adalah firqah pertama dalam Islam yang mengeluarkan perkatan-perkataan yang ghalu (keterlaluan).<br />
<div>
</div>
Saad bin Abdullah al-Qumy ulama besar Syiah yang masyhur ini telah memastikan bahawa Abdullah bin Saba’ adalah orang yang mengeluarkan perkataan dan menampakkan dirinya mengecam dan menentang Abu Bakar, ‘Umar dan ‘Uthman <em>radiallahu anhum</em> serta tidak mengiktiraf kekhalifahan mereka. [ Sila rujuk Usul Mazhabi asy-Syiah al-Imamiyah al-Ithna 'Asariyah. (1/74). ]<br />
<div>
</div>
Pegangan Syiah Imamiyah yang ada sekarang adalah berasaskan ideologi dan doktrin sesat Abdullah bin Saba’. Fahaman ini disampaikan (dipelihara) dalam bentuk riwayat hadis yang dinasabkan kepada keluarga Nabi (Ahli Bait) dengan penuh kebohongan tetapi diterima oleh mereka yang jahil.<br />
<div>
</div>
<div>
</div>
Walaupun golongan Syiah hari ini menafikan hubungannya dengan ajaran yang dibawa oleh Ibnu Saba‟ dan rakan-rakannya namun penafian itu tidaklah membawa apa-apa erti jika persamaan di antara kedua-duanya diketahui dan diakui oleh umum termasuk pengikut Syiah sendiri. Lihatlah kepada at-Thusi, seorang tokoh ulama‟mutaqaddimin Syiah, beliau dianggap sebagai tokoh yang mendalam ilmunya tentang riwayat dan rijal menuliskan di dalam kitabnya yang dianggap sebagai kitab yang terpenting tentang Rijal Syiah yang dikenali dengan `Rijal Kasyi‟.<br />
<div>
</div>
Sebahagian ahli ilmu menyebut bahawa Abdullah Ibnu Saba‟ adalah seorang Yahudi yang kemudiannya memeluk Islam dan membela Sayyidina Ali A.S. Semasa beragama Yahudi dia berpendapat Yusya‟ bin Nun merupakan Washi bagi Nabi Musa secara ekstrim. Setelah dia masuk Islam (secara pura-pura), fahaman yang sama dibawakan tentang Ali sebagai Washi bagi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Aalihi Wassallam sepeninggalan Baginda Shallallahu ‘Alaihi Wa Aalihi Wassallam. Dialah orang yang mula-mula mengisytiharkan kewajiban melantik Ali sebagai Imam, menyatakan secara terbuka penentangannya terhadap musuhmusuh Ali dan berlepas diri dari mereka bahkan mengkafirkan mereka. Dari sinilah orang yang menentang Syiah mengatakan punca ajaran Syiah dan Rafidhah ialah Agama Yahudi.<br />
<div>
</div>
Di antara tokoh-tokoh Syiah yang juga telah menyebutkan perkara yang sama ialah an-Naubakhti dalam “Firaq asy-Syiah” (hal. 43-44), al-Hulli dalam “Kitab al-Rijal” (hal. 469), Mamaqami seorang tokoh ulamak mutaakhir Syiah tentang Rijal dalam kitabnya “Tanqihu al-Maqal” Jilid 2 hal. 184), al-Ustarabadi dalam kitab “Manhaju alMaqal” (hal. 203), Ibnu Abi al-Hadid dalam “Syarah Mahju al-Balaghah” (Jilid 2 hal.309), Syeikh Abbas al-Qummi dalam kitabnya “Tuhfatu al-Ahbab” (hal. 184) dan lainlain.<br />
<div>
</div>
Di kalangan tokoh-tokoh ahli Sunnah pula yang menyebutkan ajaran Ibnu Saba‟ dan peranannya dalam memecahbelahkan umat Islam ialah Abu Hasan al-Asyaari dalam “Maqalat al-Islamiyin” (Jilid 1 hal. 50), Abdul Qahir al-Baghdadi dalam “al-Farqu Baina al-Firaq” (hal. 233-235), al-Isfiraini dalam “at-Tabsir fi ad-Din” (hal. 108-109), Syahrastani dalam “al-Milal wa an-Nihal” (Jilid 2 hal. 11), at-Tabari dalam “Tarikh alUmam wa al-Muluk” (Jilid 5 hal. 90), Ibnu Kathir dalam “al-Bidayah wa an-Nihayah” (Jilid 7 hal. 167), Hafiz Ibnu Hajar dalam “Lisan al-Mizan” (Jilid 3 hal. 289) dan lainlain. (lihat lampiran no. 2).<br />
<div>
</div>
Dalam penulisan kali ini, pendedahan akan dibuat akan kesesatan Syiah dari sudut aqidah dan syariat. Penulisan ini adalah berdasarkan KITAB-KITAB SYIAH sendiri. Khususnya Kitab Usul Kahfi oleh Muhammad Bin Yaakub Al Kulaini. Puak Syiah menolak hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan kesemua sunan sittah Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Bagi Syiah Usul Khafi adalah hadis yang PALING SAHIH. Tetapi pada sudut Ahlus Sunnah Wal Jamaah, kitab tersebut mengandungi hadis palsu ciptaan ulama Syiah.<br />
<div>
</div>
Dalam kitab-kitab hadis palsu Syiah, mereka banyak berdusta atas nama Saiyidina Ali karamallahu wajhah, Saiyidna Husein ra, Imam Jaafar As Sadiq, Muhammad Al Bair dan lain-lain nasab Saiyida Hussein. Mereka mengatakan kononnya hadis-hadis yang mereka kumpul dalam kitab mereka adalah dari nama-nama yang mereka sebut. Ini adalah suatu FITNAH yang nyata.<br />
<div>
</div>
<div>
</div>
<strong>1. SYIRIK kepada ALLAH.</strong><br />
<div>
</div>
1.1 Dari kitab Ushul Kafi karangan Muhammad Bin Yaakub al-Kulaini meriwayatkan :<br />
<div>
</div>
“Sesungguhnya <strong>dunia dan akhirat adalah kepunyaan Imam</strong>. Dia boleh meletakkannya di mana dikehendaki dan memberikan kepada sesiapa yang dikehendakinya. Itu adalah satu kebenaran dari pihak Allah kepadanya.”<br />
<div>
</div>
Berdasarkan Ahlus Sunnah Wal Jamaah, ALLAH berfirman dalam Al Quran Surah Al A’raf ayat 128.<br />
<div>
</div>
“Sesungguhnya bumi ini kepunyaan ALLAH. Diberikannya kepada sesiapa yang dikehendakinya dari hamba-hamba NYA”.<br />
<div>
</div>
Dalam kitab Kitab Rijal al-Kasyi, hlm. 211, Syiah meriwayatkan <strong>kononnya</strong> Saidina Ali R.A. berkata :<strong> “Akulah yang awal dan yang akhir,</strong> akulah yang zahir dan akulah yang batin, akulah pewaris bumi…<br />
<div>
</div>
Ini nyata bertentangan dengan Surah Hadid ayat ke 3, ALLAH berfirman :<br />
<div>
</div>
“DIA (ALLAH) lah yang awal dan akhir, yang zahir dan yang batin”<br />
<div>
</div>
Dan banyak lagi.<br />
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<strong>2. At Tahrif fi Al Quran</strong><br />
<div>
</div>
Syiah beriktiqad bahawa Al-Qur‟an yang ada di tangan umat Islam sekarang <strong>sudah diubah, ditokok tambah dan diselewengkan.</strong> Di antara ulamak Syiah yang mengakui berlakunya tahrif kepada al-Qur‟an adalah Allamah Husain bin Muhammad Taqiy an-Nuuri at-Thabarsi bilamana beliau menukilkan kata-kata Sayyid Ni’matullah al-Jazaairi di dalam kitabnya Al-Anwar An-Nu’maniyyah yang berbunyi :<br />
<div>
</div>
“Sesungguhnya tokoh-tokoh Syiah telah sepakat tentang sahihnya hadith-hadith yang sampai ke peringkat mutawaatir yang menunjukkan dengan jelas tentang berlakunya penyelewengan terhadap al-Qur’an.” (Fashlul Khitab Fi Tahrif Kitabi Rabbil Arbab, hlm. 31.)<br />
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<strong>3. Aqidah al-Imamah dan al-Walayah</strong><br />
<div>
</div>
Syiah bahawa <strong>Imam-Imam dua belas itu dilantik berdasarkan nas dan mereka adalah maksum serta wajib ditaati</strong>.<br />
<div>
</div>
Menurut Ahlus Sunnah Wal Jamaah, <strong>HANYA para nabi dan Rasul sahaja yang maksum.</strong><br />
<div>
</div>
Kepercayaan Imam itu maksum menjadi salah satu rukun iman dan dianggap terpenting dari antara rukun-rukun Islam yang lain. Kepercayaan ini terdapat dalam KESEMUA kitab Syi’ah terutamanya kitab al-Kafi.<br />
<div>
</div>
Al-Kulaini meriwayatkan dari Fudhail dari Abi Jaafar A.S. Kata beliau : “Islam ditegakkan di atas lima perkara; sembahyang, zakat, puasa, haji dan walayah. Tidak ada satu pun daripada rukun-rukun yang tersebut yang diseru sebagaimana seruan yang diberikan kepada al-Walayah. Lalu manusia mengambil keempat-empatnya dan meninggalkan yang ini, iaitu walayah. (Usul al-kafi, t.t.p.Jilid 2: Intisyarat „ilmiyyah Islamiyyah, hlm. 20.)<br />
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<strong>4. Aqidah Takfir as-Sahabah</strong><br />
<div>
</div>
KESEMUA kitab-kitab Syiah yang dianggap muktabar oleh puak Syiah mengatakan para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Aalihi Wassallam telah murtad dan kafir khususnya Saiyidina Abu Bakar As Siddiq ra, Saiyidina Umar Al Khatab ra, Saiyidina Osman bin Affan ra. Maka wajib bagi SEMUA pengikut Syiah, mengkafirkan, melaknat, memaki, mengutuk dan berlepas tangan dari mereka. (Sila rujuk mana-mana kitab Syiah, anda akan menemuinya).<br />
<div>
</div>
”Semua manusia adalah murtad selepas kewafatan nabi saw kecuali tiga orang. Aku (perawi) bertanya: siapakah yang tiga itu? lalu abu ja’far (muhammad al-baqir) menjawab miqdad al-aswad, abu dzar, dan salman al-farisi…”(Ar-raudhah min al-kafi jilid 8 hlm 246) …. <em>Note : Dalam hadis palsu ini, Syiah Laknatullah berdusta dan memfitnah Abu Ja’far (Muhammad Al Baqir)</em><br />
<div>
</div>
Kebanyakan para sahabat adalah munafik tetapi cahaya nifaq mereka tersembunyi di zaman mereka. Tetapi apabila wafat nabi s.a.w ternyatalah cahaya nifaq mereka itu melalui <a href="http://sohoque.com/testing/wasiat/" title="wasiat">wasiat</a> Nabi SAW dan mereka itu kembali secara mengundur ke belakang, dan karena ini Saidina Ali berkata; “Semua manusia murtad selepas wafat nabi s.a.w kecuali empat orang saja yaitu Salman, Abu Zar, Miqdad dan Ammar, dan perkara ini tidak ada masalah lagi.”(Bihar al-Anwar oleh al-Majlisi juz 27, hal 64-66) …. <em>Note : Hadis palsu ciptaan Syiah Laknatullah.</em><br />
<div>
</div>
Ayatollah Khomeini Laknatullah dalam kitabnya Kasyful Asrar hal. 113-114 (cet. Persia) menuduh para shahabat kafir (Shurtani Mutadhadataani oleh Abul Hasan All Al-Hasani An-Nadwi : Aqaidus Syi’ah fii Miizan hal. 85-87 oleh DR Muhammad Kamil Al-Hasyim cet. I th, 1409H/1988M)<br />
<div>
</div>
<strong>5. Ar Raj’ah</strong><br />
<div>
</div>
<div>
</div>
Syiah beriktiqad, para Imam akan dibangkitkan sebelum kiamat untuk menuntut bela dan menghukum orang-orang zalim yang telah merampas hak-hak mereka. Kepercayaan ini merupakan perkara yang telah diijmakkan oleh para ulama‟ Syiah. Antaranya Syeikh Mufid menyebutkan:<br />
<div>
</div>
“Golongan Imamiah sependapat tentang wajibnya raj’ah (kembali) sebahagian besar dari orang-orang mati ke dunia sebelum qiamat.” (Awaailu al-Maqaalat, hlm 52).<br />
<div>
</div>
<div>
</div>
<strong>6. Syiah Beriktiqad bahawa Ahlus Sunnah Wal Jamaah adalah KAFIR</strong><br />
<div>
<strong> </strong></div>
Syiah beriktiqad golongan Ahli Sunnah yang berpegang dengan ajaran al-Quran dan as-Sunnah sebagai kafir dan lebih dahsyat kekufurannya daripada iblis. Syeikh Mufid berkata : “Golongan Imamiah sepakat bahawa semua pendokong-pendokong bidaah adalah kafir.” (Awaailu al-Maqalat, hlm. 15)<br />
<div>
</div>
Ibnu Babwaih al-Qummi yang dianggap sebagai Syeikh Shaduq (Syeikh yang sangat benar) berkata : “Orang yang tidak menerima (tidak mempercayai) Imam Ghaib adalah lebih kafir dari iblis.” (Ikmalu ad-Din, hlm. 13.)<br />
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<strong>7. Syiah Beriktiqad bahawa Ahlus Sunnah Wal Jamaah adalah anak zina</strong><br />
<div>
</div>
Syiah beriktiqad, Ahlus Sunnah Wal Jamaah adalah anak zina kecuali mereka. Al-Kulaini meriwayatkan dalam al-Kafi bahawa manusia semuanya adalah anak zina kecuali Syiah kita.” (Ar-Raudhah min al-Kafi, hlm. 135.)<br />
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<strong>8. Ahlus Sunnah Wal Jamaah lebih hina dari anjing</strong><br />
<div>
</div>
Mulla Baqir al-Majlisi menulis :“Mereka (Nashibi atau ahli Sunnah) lebih jelik dari anak zina, sesungguhnya Allah tidak mencipta binatang yang lebih hina dari anjing tetapi Nashibi adalah lebih hina daripadanya lagi.” (8Haqqu al-Yaqin, jilid 2, hlm. 536.)<br />
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<strong>9. Nyawa dan harta Ahlus Sunnah Wal Jamaah adalah halal</strong><br />
<div>
</div>
Syiah menganggap harta ahli Sunnah adalah halal, boleh dicuri dan boleh dirampas. Mereka hanya perlu mengeluarkan khumus daripada harta Ahli Sunnah yang dirampas itu. At-Thusi meriwayatkan dari Abi Abdillah, kata beliau : “Ambillah harta Nashibi di mana sahaja kamu temui dan keluarkanlah 1/5 daripada harta yang diambil itu kepada kami.” (Tahzibu al-Ahkam, jilid 4, hlm. 122-123.)<br />
<div>
</div>
“Daripada Daud bin Farqad, katanya aku bertanya kepada Abu Abdullah a.s.: Apakah hukumnya membunuh al-Nasibi- maksudnya ahli sunnah? Jawabnya: Halal darahnya, tetapi aku ingatkan engkau jika dapat hempapkan dinding atasnya atau engkau lemaskannya di dalam air maka lakukanlah supaya tidak dilihat oleh orang lain. Aku bertanya lagi: Apa pendapatmu tentang hartanya. Jawabnya: Binasakanlah apa sahaja yang engkau dapat lakukan.” (`Ilal al-Syara’i` halaman 601 cetakan Najaf)<br />
<div>
</div>
Nikmatullah Al Jaziri, seorang ulama besar Syiah menulis dalam kitabnya :<br />
<div>
</div>
“<strong>Harus membunuh mereka (Ahli Sunnah) dan harta-harta mereka adalah halal</strong>.” (al-Anwar al-Nu`maniyyah (2/307)<br />
<div>
</div>
<div>
</div>
<strong>10. Syiah menolak hadis-hadis sahih dan mencipta hadis palsu.</strong><br />
<div>
</div>
Syiah menolak hadis-hadis yang diriwayatkan oleh muhaddis Ahli Sunnah wal Jamaah, seperti Imam Bukhari, Muslim, Turmizi dan yang lainnya. Sebaliknya Syiah mencipta hadis palsu dan mendakwa Imam-imam mereka yang meriwayatkan hadis palsu berkenaan. Lebih-lebih lagi Syiah beriktiqad, Imam Syiah adalah maksum dan menerima wahyu. Keyakinan bahawa para imam maksum menjadikan semua perkataan yang keluar dari mereka adalah sahih. Maka tidak diperlukan menyandarkan sanadnya kepada Rasulullah s.a.w sebagaimana di kalangan Ahlu Sunnah wal-Jamaah. Lihat: Tarikh al-Imamiyah. Hlm. 140. oleh Abdullah Faiyad.<br />
<div>
</div>
<strong>11. Syiah Mewajibkan Taqiyah</strong><br />
<div>
</div>
Taqiyah (dissimulation) adalah satu prinsip yang diyakini oleh syiah Imamiyah. Berpegang kepada taqiyah adalah wajib bagi setiap penganut Syiah. Ianya adalah satu sikap yang menyembunyikan kebenaran yang (kononnya) jika didedahkan akan membawa kemusnahan diri atau agama seseorang Syiah.[Al-Qummi, terjemahan Asaf .A Fyze. Hlm. 71.]<br />
<div>
</div>
Pada mulanya taqiyah dilakukan kerana takut terjadinya penindasan dari pihak pemerintah. Tetapi selanjutnya diamalkan untuk menipu, berbohong dan seterusnya untuk menghalalkan sesuatu yang haram atau sebaliknya.<br />
Orang-orang Syiah akan menyamar sebagai Ahli Sunnah secara taqiyyah untuk memerangkap Ahli Sunnah yang kurang faham akan agama mereka. Tujuannya supaya dapat dirosakkan fahaman, akidah dan amal ibadahnya.<br />
<div>
</div>
Taqiyah sudah menjadi rukun Islam bagi Syiah.<br />
<div>
</div>
<em>“Taqiyah adalah agamaku dan agama nenek moyangku. Dan tidak beragama bagi sesiapa yang tidak bertaqiyah”</em>.[ Usul Min Kafi. (2/219)]<br />
<div>
</div>
<strong>12. Syiah mewajibkab nikah Mut’ah</strong><br />
<div>
</div>
Syiah menghidupkan amalan jahiliah atas nama Islam dengan mengemukakan syariah mut‟ah, meminjam dan menyewakan faraj dan menghalalkan amalan kaum Luth dengan isteri-isteri mereka. Kedudukan mut‟ah ini begitu penting dalam syariah Syiah . Seseorang itu tidak dianggap sebahagian dari mereka selagi ia tidak menganggap halal amalan mut‟ah.<br />
<div>
</div>
Al-Kulaini meriwayatkan KONONNYA dari Ja‟afar bin Muhamad al-Baqir bahawa beliau berkata “Bukan dari kalangan kami orang yang tidak mempercayai raj‟ah (kebangkitan semula kami para Imam sebelum kiamat untuk menghukum orang yang menentang dan memusuhi Ahlul Bait) dan tidak menganggap halal mut‟ah kita.” [ Man La Yahdhuru al-Faqih, jilid 3, hlm. 458, Muntaha al-Amal-Syeikh Abbas al-Qummi, jilid 2, hlm.341.]<br />
<div>
</div>
<div>
</div>
<strong>13. Syiah Menghalalkan Menyewa Faraj</strong><br />
<div>
</div>
Syiah berpendapat harus menyewakan faraj dan menghadiahkan kepada sahabat handai. At-Thusi meriwayatkan dari Abu Hasan bahawa dia berkata : “Aku bertanya Abi Abdillah A.S. tentang peminjaman faraj. Dia menjawab : “Tidak mengapa.” Dengan pembohongan dan pendustaan yang sedemikian itu pada hakikatnya Syiah mahu membuka pintu pelacuran dan perhubungan seks secara bebas tanpa sebarang sekatan dengan seluas-luasnya. [ Al-Istibsr, jilid 3, hlm. 141. ]<br />
<div>
</div>
<div>
</div>
<strong>14. Syiah menghalalkan Liwat</strong><br />
<div>
</div>
Diriwayatkan juga dari Abu Hasan ar-Ridha (Imam Ma‟sum yang kelapan) satu riwayat yang lebih jelas dan lebih jelik daripada riwayat di atas, kerana at-Thusi meriwayatkan bahawa beliau (al-Ridha) ditanya oleh seseorang lelaki tentang seorang yang mendatangi isterinya dari belakang (pada dubur). Al-Ridha menjawab : “Satu ayat dalam kitab Allah telah menghalalkannya” [ Al-Furu‟ Min al-Kafi, jilid 5, hlm. 40, al-Istibsar, hlm. 243 – 244 ]<br />
<div>
</div>
Begitulah SEBAHAGIAN dari kesesatan yang nyata ajaran Syiah.<br />
<div>
</div>
Sesungguhnya ajaran Syiah ini adalah sesat, menyesatkan, rosak aqidah, terkeluar dari Ahlus Sunnah Wal Jamaah dan dilaknat ALLAH.<br />
Wallahua’lamAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/05564712710037327229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7622372052883091211.post-37879032720906254952012-10-31T01:06:00.005-07:002012-10-31T01:06:40.262-07:00Persamaan Syi'ah Dengan Yahudi Dan Nasrani<h3 class="post-title">
</h3>
<br />
<br />
<div class="post-body" id="post-4968983768411005445">
<style>#fullpost{display:none;}</style>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.darulkautsar.net/content_images/1/Syiah/imamah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" closure_uid_hmdlft="8" height="271" src="http://www.darulkautsar.net/content_images/1/Syiah/imamah.jpg" width="400" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Imam 12 yang
diagungkan oleh puak Syi'ah</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam solat,
kita sentiasa memohon kepada Allah agar dikaruniakan hidayah atau petunjuk
kepada Shirathal Mustaqim (jalan yang lurus). Sebuah permohonan yang paling
penting dan sangat dituntut bagi seorang hamba. Kerananya, seorang hamba
diwajibkan berdoa kepada Allah memohon hidayah ini pada setiap rakaat dalam
solatnya, kerana perlunya dia kepada hidayah
tersebut.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hidayah yang
dimaksud dalam ayat adalah petunjuk taufiq kepada jalan yang boleh menghantarkan
kepada Allah dan surga-Nya. Iaitu petunjuk untuk menjalankan ajaran lengkap ini
dengan ilmu dan amal. Bentuknya, mengetahui kebenaran dan mengamalkannya,
demikian yang dijelaskan Syaikh Abdul Rahman bin Nashir bin al Sa'di dalam
tafsirnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jalan petunjuk
ini telah ditempuh oleh para nabi, shiddiiqiin, syuhada', dan orang-orang yang
soleh. Dan mereka itulah teman yang
sebaik-baiknya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam Minhaj al Sunnah jilid pertama juga menjelaskan
demikian. Bahawa Shirathal Mustaqim dalam QS. Al-Fatihah: 7, merangkumi dua
perkara: mengetahui kebenaran dan mengamalkannya. Lalu beliau menyimpulkan,
bahawa orang yang keluar dari Shirathal Mustaqim hanya mengikuti prasangka dan
hawa nafsu. Inilah ciri-ciri ahli bid'ah, di antaranya kaum Syi'ah
Rafidlah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sesungguhnya
kesesatan bersumber dari dua sebab, Iaitu jahil dan mengikut hawa nafsu. Jahil
adalah perilaku orang Nashrani yang meninggalkan kebenaran kerana bodoh dan
tersesat. Sedangkan mengikuti hawa nafsu adalah perangai orang Yahudi yang
mengetahui kebenaran lalu meninggalkannya. Kerananya, kita berdoa agar tidak
dijadikan seperti mereka, ". . . bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan
(pula jalan) mereka yang sesat." (QS. Al Faatihah:
7)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mereka yang
dimurkai adalah orang Yahudi. Sedangkan mereka yang sesat adalah orang Nashrani.
Dan Syi'ah menyerupai Yahudi dalam keburukan dan mengikut hawa nafsu; dan
menyerupai Nasrani dalam masalah ghuluw (melampai batas) dan
kebodohan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Imam Asy-Sya'bi
memiliki beberapa perkataan tentang Syi'ah
Rafidlah:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>§<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Kalau seandainya
Syi'ah dari jenis binatang, ia sebagai
keledainya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>§<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Kalau dari jenis
burung, ia sebagai burung rukham.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>§<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Bersedia membayar berapa saja pada
orang yang mahu membuat riwayat dusta tentang
Ali.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>§<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Masuk Islam
disebabkan kebencian terhadap pemeluknya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> <img align="baseline" alt="" border="0" height="240" src="http://www.darulkautsar.net/content_images/1/Syiah/Rabi-Syiah.jpg" style="border-color: rgb(240, 0, 15); border-width: 2px;" title="" width="320" /></span></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: center;">
<b><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kesamaan Antara
Syi'ah Dengan Yahudi :<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>Ø<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Orang Yahudi
mengatakan yang layak memegang kekuasaan adalah keluarga Dawud. Sedangkan kata
Syi'ah; tidak layak menduduki imamah (kekuasaan) kecuali<span> </span>anak
turun 'Ali bin Abi Thalib (Ahlul Bait).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>Ø<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Orang Yahudi
meyakini tidak ada jihad di jalan Allah sehingga al-Masih Ad-Dajjal keluar dan
membawa pedang yang diturunkan di tangan dari langit. Sedangkan orang Syi'ah
berkeyakinan tidak ada jihad di jalan Allah sehingga Imam Mahdi (Imam kedua
belas mereka) keluar dan ada yang mengomando dari
langit.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>Ø<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Orang Yahudi
mengakhirkan solat sampai munculnya bintang-bintang. Sedangkan orang Syi'ah
Rafidlah mengakhirkan solat Maghrib sampai munculnya
bintang-bintang.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>Ø<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Mereka
menyimpangkan dan merubah kitab Taurat. Sedangkan Rafidlah menyimpangkan dan
mengubah kitab suci Al-Qur'an.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>Ø<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Dalam Syari'at
Yahudi, wanita yang ditalak (cerai) tidak memiliki 'iddah. Begitu juga yang
diterapkan orang Syi'ah dalam nikah mut'ah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>Ø<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Orang Yahudi
tidak murni dalam mengucapkan salam kepada kaum mukminin, Iaitu dengan as-sam
'alaikum (kematian atas kalian). Begitu juga perilaku Syi'ah Rafidlah terhadap
kaum mukminin selain golongan mereka, khususnya Ahlus
Sunnah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>Ø<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Orang Yahudi
mengharamkan ikan yang tidak bersisik dan belut. Mereka juga mengharamkan
kelinci (mermut), kancil, limpa dan biawak. Begitu juga golongan Syi'ah Rafidlah
mengharamkan semua itu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>Ø<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Orang Yahudi
mengingkari bolehnya mengusap khuf (kaos kaki/sepatu slop) dalam bersuci. Begitu
juga Rafidlah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>Ø<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Orang Yahudi
menghalalkan harta seluruh manusia selain golongan mereka, boleh menipu mereka
dan menghalalkan darah mereka. Begitu juga Syi'ah Rafidlah terhadap golongan
selain mereka, khususnya terhadap Ahlu Sunnah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>Ø<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Orang Yahudi
membenci Malaikat Jibril 'alaihis salam. Mereka mengatakan: "ia musuh kami dari
golongan Malaikat." Sedangkan golongan Syi'ah Rafidlah mengatakan
malaikat<span> </span>Jibril 'alaihis salam telah salah alamat ketika
menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, yang
seharusnya disampaikan kepada Ali bin Abi Thalib.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>Ø<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Orang Yahudi
tidak mengakui thalaq </span><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px; line-height: 19px;">(perceraian)</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px; line-height: 19px;"> wanita
kecuali di kala haid. Begitu juga Rafidlah mengakui thalaq ketika si wanita
dalam keadaan haid.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>Ø<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Yahudi tidak
memberikan mahar bagi pasangan wanita mereka, mereka hanya memberikan mata' pada
mereka. Seperti itulah perilaku Rafidlah dalam nikah
mut'ah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>Ø<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Mereka sedikit
menceng dari kiblat dan mengangguk-angguk dalam shalat. Begitu juga Syi'ah
Rafidlah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>Ø<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Orang yahudi
dibenarkan menipu orang kafir (selain golongan mereka), kalau perlu bersikap
bersikap munafik (dua muka) terhadap mereka. Begitu juga orang Yahudi yang
murtad akan diperlakukan seperti orang kafir, kecuali jika dilakukan hanya untuk
berpura-pura (taqiyyah) saja untuk mengelabuhi orang lain. Itulah konsep ajaran
taqiyyah Syi'ah Rafidlah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> <img align="baseline" alt="" border="0" height="266" src="http://www.darulkautsar.net/content_images/1/Syiah/gambar-Ali.jpg" style="border-color: rgb(240, 0, 15); border-width: 2px;" title="" width="355" /></span></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: center;">
<b><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kesamaan Syi'ah
Dengan Nasrani<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nasrani meyakini
kaum Hawariyun dan pengikut Nabi Isa lebih mulia dari Nabi Ibrahim dan Musa,
bahkan lebih mulia dari seluruh Nabi dan rasul. Mereka juga meyakini kaum
Hawariyun adalah rasul yang diajak bicara langsung oleh Allah. Bahkan mereka
berkata: "Allah adalah al-Masih dan al-Masih adalah adalah anak Allah."
Sedangkan Syi'ah Rafidlah meyakini imam dua belas lebih mulia dan utama daripada
sahabat Muhajirin dan Anshar. Bahkan golongamn ekstrim mereka para imam lebih
mulia daripada para Nabi, karena mereka memiliki sifat ketuhanan sebagaimana
keyakinan kaum Nasrani terhadap al-Masih.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nasrani meyakini
bahwa agama ini diserahkan kepada para pendeta dan rahib. Halal adalah apa yang
mereka halalkan, dan haram adalah apa yang meraka haramkan. Dan agama adalah apa
yang mereka syari'atkan. Sedangkan kaum Syi'ah Rafidlah meyakini bahwa dien ini
diserahkan kepada para imam, halal dan haram sesuai ketentuan mereka dan agama
adalah apa yang mereka syariatkan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kelebihan Yahudi
Dan Nashrani Atas Syi'ah Rafidlah:<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>·<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Menurut Yahudi;
orang yang paling baik adalah sahabat Nabi Musa 'alaihis
salam.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>·<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Menurut Nasrani;
orang paling baik adalah sahabat Nabi Isa 'alaihis salam, hawariyyun, penolong
nabi Isa 'alaihis salam.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 1px; -webkit-border-vertical-spacing: 1px; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0mm 0mm 0pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;"><span>·<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 19px;">Sedangkan
menurut Syi'ah; orang yang paling buruk adalah sahabat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Mereka diperintahkan untuk beristighfar (memintaka ampun)
untuk para sahabat, tapi mereka malah mencela para sahabat dan menghunuskan
pedang kepada mereka sampai hari kiamat</span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05564712710037327229noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7622372052883091211.post-10042818969812429942012-10-31T01:03:00.005-07:002012-10-31T01:03:52.879-07:00Keajaiban Mazhab Syiah (Bahagian Pertama)<h3 class="post-title">
</h3>
<div class="post-body" id="post-3153823942610194862">
<style>#fullpost{display:none;}</style>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-L8qFPCCQux8/TiPmT1l046I/AAAAAAAABCk/R0qlAlcJtzo/s1600/iran-Ayatollah-GETT_129582s.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" closure_uid_hmdlft="3" height="272" src="http://4.bp.blogspot.com/-L8qFPCCQux8/TiPmT1l046I/AAAAAAAABCk/R0qlAlcJtzo/s400/iran-Ayatollah-GETT_129582s.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Iran adalah pendokong kuat Syiah</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Batasan Aurat </b></span></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Karaki berkata: "<b><i>Bila kamu menutup kemaluanmu maka
kamu benar-benar telah menutup aurat.</i></b>" (Al Kaafi 6/501 Tahdzibul Ahkam
1/ 374), sedangkan aurat seperti lubang duburu dan paha bukan termasuk di dalam
aurat.</span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Shodiq AS berkata: "<i><b>Paha tidak termasuk
aurat</b></i>", bahkan <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Muhammad_al-Baqir"><span style="color: #435519;">Imam Al Baqir As</span></a> telah
mengecat auratnya dan membalut lubang kemaluannya (Jamial Maqosid Lilkaraki
2/94, Al Mu’tabar karangan Al Hulli 1/222 Muntaha Tolab 1/39, Tahrirul Ahkam
1/202, semuanya karangan Al Hulli, Madarikul Ahkam 3/191)</span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Abu Hasan Al Madhi: "<b><i>Bahawa aurat itu hanya ada dua
iaitu lubang depan dan lubang belakang, lubang belakang sudah ditutup oleh
punggung, apabila kamu telah menutup keduanya maka berarti telah menutup
auratnya, kerana selain itu bukan tempat najis, maka bukanlah aurat, seperti
betis.</i></b>" (Al Kaafi 6/51, Tahzibul Ahkam 1/374, Wasa’ilu Syi'ah 1/365,
Muntaha Tolab 4/269, Al Khilaf karangan Tusi 1/396).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dari Abu Abdullah As berkata: "<b><i>Paha tidak termasuk
aurat</i></b>" (Tahdhibul Ahkam 1/ 374, Wasa’ilu Syi'ah jilid 1 hal
365) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_5lnKElypfPo/TRX08aGPgBI/AAAAAAAAAv8/rS7QhPwoCKM/s1600/syiah_imamiah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" closure_uid_hmdlft="4" height="243" src="http://4.bp.blogspot.com/_5lnKElypfPo/TRX08aGPgBI/AAAAAAAAAv8/rS7QhPwoCKM/s320/syiah_imamiah.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Imam 12 dalam Syiah</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Kotoran Para Imam Menyebabkan Masuk
Syurga</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kotoran dan air kencing para imam bukan sesuatu yang
menjijikkan dan tidak berbau busuk, bahkan keduanya bagaikan kasturi yang
semerbak baunya. Barang siapa yang meminum kencing, darah dan memakan kotoran
mereka maka haram masuk neraka dan wajib masuk surga (Anwarul Wilayat
Liayatillah Al Akhun Mulla Zaenal Abiding Al Kalba Yakani: th 1419 halaman
440) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Kentut Dari Imam Bagaikan Bau
Kasturi </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Abu Jafar berkata: Ciri-ciri Imam ada 10: </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Dilahirkan sudah dalam keadaan berkhatan. </span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mengumandangkan dua </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">kalimat syahadat
sejak lahir ke dunia. </span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak
pernah berjunub. </span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Matanya tidur, hatinya terbangun. </span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak
pernah menguap </span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Melihat apa yang di belakangnya seperti melihat apa yang
di </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">depannya. </span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bau
kentut dan kotorannya bagaikan kasturi.</span></li>
</ol>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">(Al Kaafi 1/319, Kitabul Hujjah Bab" Maulidul
Aimmah) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Khumaini Memperbolehkan Menyodomi
Isteri-Isteri </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam kitab Tahrirul Wasilah hal 241- masalah ke 11.
Khumaini berkata: </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Pendapat yang kuat dan terkenal adalah diperbolehkan
menyetubuhi isteri melalui </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">lubang belakang walaupun kelakuan ini sangat
dibenci." </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Terkutuklah orang yang </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">menyetubuhi isterinya melalui belakang."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-ob72acp-Q1I/TWUegeRQdAI/AAAAAAAAADw/wq_BTNw97lg/s1600/curang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" closure_uid_hmdlft="5" height="230" src="http://1.bp.blogspot.com/-ob72acp-Q1I/TWUegeRQdAI/AAAAAAAAADw/wq_BTNw97lg/s320/curang.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Meminjamkan Isteri </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Diriwayatkan oleh Thusi dari Muhamad bin Abi Jafar
berkata: "Dihalalkan </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">bagi saudaranya faraj isteri-isterinya." Ia berkata:
"Diperbolehkan untuk temannya </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">seperti boleh
bagi suami terhadap isterinya sendiri." (Kitabul Istibhsor 3/136) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Diperbolehkan Menyetubuhi Bayi </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Khumaini berkata: "Semua kenikmatan, seperti meraba
dengan penuh </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">syahwat, memeluk, dan memegang paha boleh walaupun dengan
bayi yang sedang menyusu."</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">(Tahrirul Wasilah 2/216) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://files.myopera.com/rimala26/albums/699997/bayi%20imut.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" closure_uid_hmdlft="6" height="240" src="http://files.myopera.com/rimala26/albums/699997/bayi%20imut.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sanggupkah kita lihat kanak-kanak ini 'disentuh' oleh
lelaki?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Alkhui: Ia (Alkhui) memperbolehkan seorang lelaki
memegang-megang atau bermain dengan aurat lelaki lain atau wanita bermain
dengan </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">alat kelamin wanita lain dalam keadaan bergurau dan
tidak </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">menimbulkan syahwat (Sirotunnajah Fi Ajwibatil Istifta’at
jilid 3) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Muhammad Husein
Fadhullah Memperbolehkan Melihat </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Wanita-Wanita
Yang Sedang Telanjang </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Fadhlullah berkata pada kitab Anikah juz 1 hal
66</span></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span class="Apple-style-span" style="color: #b45f06;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Seandainya wanita-wanita itu telah terbiasa keluar
dengan berpakaian renang </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">maka diperbolehkan melihatnya. Sama juga halnya melihat
aurat yang dibuka sendiri </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">oleh si perempuan, seperti di kelab bogel atau kolam
renang, pantai dan sebagainya." </span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Agama apakah ini?</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Diperbolehkan mut’ah dan bercumbu dengan anak gadis bila
sudah </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">berumur 9 tahun (dalam riwayat lain 7 tahun) dengan
syarat tidak memasukkan </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">kemaluannya ke kemaluan anak perempuan itu kerana
dikhuatiri menjadi aib </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">bagi keluarganya (Al Kafi jilid 5 hal 462). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Boleh anda</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"> membayangkan
masa depan, akhlak dan tingkahlaku </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">anak perempuan
yang dalam umur sekecil ini telah mendapat "pengalaman sex" </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">dengan melihat
kemaluan lelaki dan melihat gerakan-gerakan sex, </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">sedang lelaki
itu dapat melakukan segalanya kecuali jima’ (coitus), jima’ </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">dimakruhkan dari
hadapan sahaja. Ini bermaksud diperbolehkan melalui belakang (oral
sex).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Adakah ada orang normal yang membenarkan seseorang
berbuat </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">demikian pada anak perempuannya, atau saudaranya, bahkan
pada seluruh </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">anak perempuan ? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Cuba bayangkan perasaan anda jika sekiranya hal itu
terjadi pada anak </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">perempuan anda. Anda hanya perlu membayangkan, tidak
lebih dari itu. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hal ini tidak dapat diterima walaupun sejahat manapun
anda, bagaimana dikatakan </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;">bahawa peraturan-peraturan ini datangnya dari para Imam
Ahlul Bait ? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a href="http://www.darulkautsar.net/content_images/1/Syiah/KeajaibanSyiah/keajaiban_syiah.pdf"><span style="color: #435519;">(sumber)</span></a></span></div>
</div>
<br />
<span id="showlink" style="display: none;"><a href="http://zharifalimin.blogspot.com/2011/07/keajaiban-mazhab-syiah-bahagian-pertama.html"><span style="color: #435519;">Read
more...</span></a> </span>
<div style="clear: both;">
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05564712710037327229noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7622372052883091211.post-87786900325014996492012-10-29T23:55:00.001-07:002012-10-29T23:55:16.122-07:00Imam2 Syiah. 12 ke 13?!<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
</h3>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-8199820502566201726" itemprop="description articleBody">
Oleh: Abu Syafiq ISLAM vs Wahhabi &
Syiah.<br /><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-JFBaf-gAq_w/TzxzeUuGcMI/AAAAAAAACW4/v911b2irBP8/s1600/fn1973.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" closure_uid_edrao2="12" height="210" src="http://2.bp.blogspot.com/-JFBaf-gAq_w/TzxzeUuGcMI/AAAAAAAACW4/v911b2irBP8/s320/fn1973.jpg" width="320" /></a></div>
Agama Syiah di Malaysia
dan seluruh dunia mempercayai rukun agama mereka yang utama diakui mereka
sendiri adalah mempercayai keimaman dan kekhalifatan 12 orang yang disebut
sebagai Imam Ithna 'Asyariah (imam 12). Mereka bukan sahaja meletakkan imam 12
tersebut sebagai pemimpin dan mak'sum tetapi bagi Syiah sesiapa yang tidak
beriman dengan imam-imam 12 itu sebagai khalifah maka orang itu dianggap sebagai
sesat akidahnya kerana tidak berimana dengan rukun agamanya.<br /><br />12 orang
yang dianggap Syiah itu sebagai imam/khalifah adalah:<br /><br />1. ‘Ali bin Abi
Talib (wafat 40 H)<br />(beliau disisi Syiah dan juga disisi Sunni bukanlah anak
Rasulullah dan bukan anak Saidatuna Fatimah tetapi merupakan suami kepada
Saidatuna Fatimah)<br /><br />Kemudian anak-anak keturunan beliau;<br /><br />2. Hasan
bin ‘Ali (wafat 50 H)<br />3. Husain bin ‘Ali (wafat 61 H)<br />4. ‘Ali Zainal
‘Abidin bin Husain (wafat 94 H)<br />5. Muhammad al-Baqir bin ‘Ali Zainal ‘Abidin
(wafat 117 H)<br />6. Ja‘far as-Sadiq bin Muhammad al-Baqir (wafat 148 H)<br />7.
Musa al-Kazim bin Ja‘far as-Sadiq (wafat 183 H)<br />8. ‘Ali ar-Ridha bin Musa
Kazim (wafat 202 H)<br />9. Muhammad al-Jawaad bin ‘Ali ar-Ridha (wafat 220
H)<br />10. ‘Ali bin Muhammad al-Jawaad (wafat 254 H)<br />11. Hasan bin ‘Ali
al-‘Askari (wafat 260 H)<br />12. Muhammad bin Hasan al-‘Askari al-Mahdi (ghaib
260 H)<br /><br />Syiah turut mengakui imam-imam 12 tersebut dilantik sebagai
khalifah oleh Allah sendiri melalui nabi Muhammad secara berwasiat, maka disisi
Syiah nama-nama imam diatas tadi memang tepat dan tiada ragu-ragu
lagi.<br /><br />Ok. Sekarang dan buat kali ini mari kita rungkai satu persatu.
<br />Pertamanya kita hurai bilangannya dahulu dengan merujuk dari kitab utama
Syiah Imamiah Ithna'ashariah (imam 12) sendiri bagi menjelaskan benarkah
imam-imam itu bilangannya dua belas orang atau pun tiga belas orang. Ini kerana
disisi Syiah beriman dengan 12 imam tersebut merupakan rukun utama agama Syiah.
Isu bilangan ini perlu diperjelaskan dahulu kerana jika kita nak solat subuh pun
kita perlu tahu solat subuh itu berapa rakaat 2 atau 3 rakaat. Maka apabila
jelas solat subuh itu 2 rakaat maka kita pelajari yang lain pula. Ilmu matematik
yang basic juga amtlah perlu diamalkan disini.<br /><br />Adakah Akibat Kerap
Bermut'ah Syiah Terkeliru Bilangan Imam-imam Mereka?<br /><br />(1) Kitab utama
Syiah berjudul Al-Kafiy oleh Al-Kulainiy pada juzuk 1 mukasurat 532 pada bab 12
Imam/Nas Ke Atas Mereka, pada hadith/riwayat berkaitan bernombor 9
menyebut:<br /><br />"...Abdullah Al-Ansariy berkata: Aku bertemu dengan Fatimah
'alihassalam dan ditangannya terdapat papan tertulis nama-nama mereka yang
diwasiatkan dari anak keturunannya, Maka aku mengirakan bilangan dua belas yang
terakhirnya adalah al-qaim 'alaihissalam, tiga dari mereka bernama Muhammad dan
tiga dari mereka bernama Ali".<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-EY0oxCzcEHc/Tzx8LdTLHVI/AAAAAAAACXE/eP_oHOLj3mc/s1600/fn2579.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" closure_uid_edrao2="13" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-EY0oxCzcEHc/Tzx8LdTLHVI/AAAAAAAACXE/eP_oHOLj3mc/s320/fn2579.jpg" width="320" /></a></div>
Cuba perhatikan
betul-betul dari riwayat Syiah diatas jelas menunjukkan disisi Syiah yang dikira
sebagai Imam-imam 12 itu adalah dari anak keturunan Saidatuna Fatimah Binti
Muhammad Rasulillah. Maka 12 imam itu adalah dari darah keturunan anak atau
cucu-cicit dan silsilah daripada Fatimah. <br /><br />Persoalannya disini adalah...
Saiduna Ali Bin Abi Talib (wafat 40H) itu mahu dikira sebagai apa? anak Fatimah
ke atau anak cucu-cicit Fatimah ke atau suaminya?! Pelik dan ganjil tiada
sesiapun samaada dari Sunni atau Syi'ie mengatakan Saidina Ali bin Abi Talib itu
adalah anak atau cucu cicit kepada Saidatuna Fatimah. Ya Ali Bin Abi Talib itu
adalah suami kepada Fatimah Binti Muhammad Rasulillah dan bukan anak atau cucit
Saidatuna Fatimah.<br /><br />Nah! Apabila riwayat Syiah tadi jelas menunjukkan
kononnya 12 imam yang diwasiatkan Rasulullah itu adalah dari hasil anak
cucu-cicit dan keturunan Saidatuna Fatimah dan apabila kita buat kiraan yang
amat basic dan terpandai maka menjadi hasilnya (mengikut riwayat Syiah itu tadi)
12 orang Imam itu adalah anak keturunan Fatimah dan dicampur lagi seorang iaitu
Saidina Ali Bin Abi Talib sebagai suami Fatimah maka pastinya menjadi 13 orang
bilangannya dan bukan lagi 12 orang.<br /><br />Seorang tokoh terbesar Syiah berkata
kepada saya: <br />"Alaa..Itu riwayat yang disebut oleh Abdullah Al-Ansariy dan
dia bukan ma'sum. So mybe Al-Ansariy yang menceritakan riwayat di atas bersama
Fatimah itu tersilap kot pasai dia tidak ma'sum".<br /><br />Saya (Abu Syafiq)
katakan: First riwayat tadi adalah dipetik dari buku utama yang diakui Syiah
sendiri. Keduanya dalam kitab utama Syiah itu sendiri menyebut kononnya
Rasulullah yang ma'sum itu sendiri bersabda: <br />" Aku dan dua belas (12) orang
anak keturunanku dan engkau wahai Ali merupakan kekuatan bumi iaitu
ikatan-menguatkannya dan gunungnya, kerana disebabkan kami maka bumi ini kukuh
dan tidak hancur melenyapkan penduduknya, maka apabila perginya (12) dua belas
orang anak keturunanku maka hancurlah bumi dan penduduknya...". Rujuk Kitab
utama Syiah berjudul Al-Kafiy oleh Al-Kulainiy pada juzuk 1 mukasurat 534 pada
bab Dua Belas Yang DiNaskan Ke Atas Mereka, pada hadith/riwayat berkaitan
bernombor 17.<br /><br />Dan riwayat dalam kitab dan halaman yang sama menyebut
kononnya Rasulullah bersabda: "Daripada 12 orang anak keturunanku itulah yang
akan menjadi pemimpin....".<br /><br />Maka jelas dari kitab utama Syiah sendiri
banyak dan kerap mendakwa para imam yang telah dinaskan dan telah ditetapkan itu
adalah berbilang (12) dua belas orang sahaja dan 12 orang itu kesemuanya adalah
dari keturanan anak Nabi Muhammad melalui perkahwinan Saidatuna Fatimah binti
Muhammad dengan Saiduna Ali Bin Abi Talib.<br /><br />Sedar atau tidak, 12 imam yang
dianggap Syiah itu samaada tidak mencukupi atau terlebih. Samaada 11 atau 12
atau 13 orang. Jika dikira seperti diatas...anak keturunan dari Saidatuna
Fatimah yang dinyatakan nama mereka oleh Syiah sendiri bilangan sebenarnya
adalah 11 orang sahaja dan bukan 12 orang. Jika apabila dicampur dengan Saiduna
Ali bin Abi Talib suami Saidatuna Fatimah itu barulah menjadi 12 orang tetapi
Syiah sendiri mendakwa 12 orang pemimpin/imam itu adalah dari anak keturunan
baginda dan sepastinya Saidina Ali Bin Abi Talib BUKAN anak keturunan baginda
bahkan beliau suami kepada Fatimah dan bukan anak Fatimah.<br /><br />Syiah pening
wajib berfikir sejenak. Saiduna Ali bin Abi Talib itu antara imam 12 atau tidak?
Berapa bilangan imam 12 dari keturunan anak cucu Nabi Muhammad itu? 11 ke 12 ke
13 ke? <br /><br />Fikir2kanlah kepeningan Syiah.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05564712710037327229noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7622372052883091211.post-77659453583925840562012-10-29T23:52:00.006-07:002012-10-29T23:52:55.843-07:00Inilah Dokumen Rahasia Agama Syiah Imamiyah<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
</h3>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-1797258381495862166" itemprop="description articleBody">
<div id="main" role="main">
<section class="mb16"><section class="w664 left" id="mi1"><div class="w664 left">
<article><section class="w400 right mb16">
<div id="isi">
<img alt="" height="263" src="http://www.eramuslim.com/fckfiles/image/aksiHT/syiah.jpg" width="400" /><br />Inilah Dokumen Rahasia sekte agama Syiah, tentang misi jangka
panjang mereka (50 tahun kedepan), untuk menegakkan kembali dinasti Persia yang
telah runtuh oleh Islam berabad-abad lamanya, sekaligus membumi-hanguskan
negara-negara Ahlus Sunnah, musuh bebuyutan mereka. Dokumen ini disebarkan oleh
Ikatan Ahlus Sunnah di Iran, begitu pula majalah-majalah di berbagai negara
Ahlus Sunnah (Islam), termasuk diantaranya Majalah al-Bayan, edisi 123, Maret
1998.<br />Karena naskah yang tersebar adalah naskah dalam bahasa arab, maka kami
terjemahkan ke dalam bahasa indonesia, agar orang yang tidak mampu berbahasa
arab pun bisa memahami isi naskah tersebut.<br />Sekarang kami persilahkan Anda
membaca terjemahannya:<br /><em>((Bila kita tidak mampu untuk mengusung revolusi
ini ke negara-negara tetangga yang muslim, tidak diragukan lagi yang terjadi
adalah sebaliknya, peradaban mereka -yang telah tercemar budaya barat- akan
menyerang dan menguasai kita.</em><br /><em>Alhamdulillah, -berkat anugerah Allah
dan pengorbanan para pengikut imam yang pemberani- berdirilah sekarang di Iran,
Negara Syiah Itsna Asyariyyah (syiah pengikut 12 imam), setelah perjuangan
berabad-abad lamanya. Oleh karena itu, -atas dasar petunjuk para pimpinan syi’ah
yang mulia- kita mengemban amanat yang berat dan bahaya, yakni: menggulirkan
revolusi.</em><br /><em>Kita harus akui, bahwa pemerintahan kita adalah
pemerintahan yang berasaskan madzhab syi’ah, disamping tugasnya melindungi
kemerdekaan negara dan hak-hak rakyatnya. Maka wajib bagi kita untuk menjadikan
pengguliran revolusi sebagai target yang paling utama.</em><br /><em>Akan tetapi,
karena melihat perkembangan dunia saat ini dengan aturan UU antar negaranya,
tidak mungkin bagi kita, untuk menggulirkan revolusi ini, bahkan bisa jadi hal
itu mendatangkan resiko besar yang bisa membahayakan kelangsungan
kita.</em><br /><em>Karena alasan ini, maka -setelah mengadakan tiga pertemuan,
dan menghasilkan keputusan, yang disepakati oleh hampir seluruh anggota-, kami
menyusun strategi jangka panjang 50 tahun, yang terdiri dari 5 tahapan, setiap
tahapan berjangka 10 tahun, yang bertujuan untuk menggulirkan revolusi islam
ini, ke seluruh negara-negara tetangga, dan menyatukan kembali dunia Islam
(dengan men-syi’ah-kannya).</em><br /><em>Karena bahaya yang kita hadapi dari para
pemimpin Wahabiah dan mereka yang berpaham ahlus sunnah, jauh lebih besar
dibandingkan bahaya yang datang dari manapun juga, baik dari timur maupun barat,
karena orang-orang Wahabi dan Ahlus Sunnah selalu menentang pergerakan kita.
Merekalah musuh utama Wilayatul Fakih dan para imam yang ma’shum, bahkan mereka
beranggapan bahwa menjadikan faham syi’ah sebagai landasan negara, adalah hal
yang bertentangan dengan agama dan adat, dengan begitu berarti mereka telah
memecah dunia Islam menjadi dua kubu yang saling bermusuhan.</em><br /><em>Atas
dasar ini:</em><br /><em>Kita harus menambah kekuatan di daerah-daerah berpenduduk
Ahlus Sunnah di Iran, khususnya kota-kota perbatasan. Kita harus menambah
masjid-masjid dan husainiyyat kita di sana, disamping menambah volume dan
keseriusan dalam pengadaan acara-acara peringatan ritual
syi’ah.</em><br /><em>Kita juga harus menciptakan iklim yang kondusif, di
kota-kota yang dihuni oleh 90-100 persen penduduk Ahlus Sunnah, agar kita bisa
mengirim dalam jumlah besar kader-kader syi’ah dari berbagai kota dan desa
pedalaman, ke daerah-daerah tersebut, untuk selamanya tinggal, kerja, dan bisnis
di sana.</em><br /><em>Dan merupakan kewajiban negara dan instansinya, untuk
memberikan perlindungan langsung kepada mereka yang diutus untuk menempati
daerah itu, dengan tujuan agar dengan berlalunya waktu, mereka bisa merebut
jabatan pegawai di berbagai kantor, pusat pendidikan dan layanan umum, yang
masih di pegang oleh kaum Ahlus Sunnah.</em><br /><em>Strategi yang kami buat
untuk pengguliran revolusi ini, -tidak seperti anggapan banyak kalangan- akan
membuahkan hasil, tanpa adanya kericuhan, pertumpahan darah, atau bahkan
perlawanan dari kekuatan terbesar dunia. Sungguh dana besar yang kita habiskan
untuk mendanai misi ini, tak akan hilang tanpa
timbal-balik.</em><br /><strong>Teori Memperkuat Pilar-pilar
Negara:</strong><br /><em>Kita tahu, bahwa kunci utama untuk menguatkan
pilar-pilar setiap negara, dan perlindungan terhadap rakyatnya, berada pada tiga
asas utama:</em><br /><em>Pertama: Kekuatan yang dimiliki oleh pemerintahan yang
sedang berkuasa.</em><br /><em>Kedua: Ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh para
ulama dan penelitinya.</em><br /><em>Ketiga: Ekonomi yang terfokus pada kelompok
pengusaha pemilik modal.</em><br /><em>Apabila kita mampu menggoncang
pemerintahan, dengan cara memunculkan perseteruan antara ulama dan penguasanya,
atau memecah konsentrasi para pemilik modal di negara itu, dengan menarik
modalnya ke negara kita atau negara lain, tak diragukan lagi, kita telah
menciptakan keberhasilan yang gemilang dan menarik perhatian dunia, karena kita
telah meruntuhkan tiga pilar tersebut.</em><br /><em>Adapun rakyat jelata setiap
negara, yang berjumlah rata-rata 70-80 persen, mereka hanyalah pengikut hukum
dan kekuatan yang menguasainya. Mereka disibukkan oleh tuntutan hidupnya, untuk
mencari rizki, makan dan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, mereka akan membela
siapa pun yang sedang berkuasa. Dan untuk mencapai atap setiap rumah, kita harus
menaiki tangga utamanya.</em><br /><em>Tetangga-tetangga kita dari kaum Ahlus
Sunnah dan Wahabi adalah: Turki, Irak, Afganistan, Pakistan, dan banyak negara
kecil di pinggiran selatan, serta gerbangnya negara teluk persia, yang tampak
seakan negara-negara yang bersatu, padahal sebenarnya berpecah-belah.
Daerah-daerah ini, adalah kawasan yang sangat penting sekali, baik di masa lalu,
maupun di masa-masa yang akan datang. Ia juga ibarat kerongkongan dunia di
bidang minyak bumi. Tidak ada di muka bumi ini kawasan yang lebih sensitif
melebihinya. Para penguasa di kawasan ini memiliki taraf hidup yang tinggi,
karena penjualan minyak buminya.</em><br /><strong>Kategori Penduduk di Kawasan
Ini</strong><br /><em>Penduduk di kawasan ini terbagi dalam tiga
golongan:</em><br /><em>Pertama: Penduduk baduwi dan padang pasir, yang telah ada
sejak beratus-ratus tahun lalu.</em><br /><em>Kedua: Pendatang yang hijrah dari
berbagai pulau dan pelabuhan, yang telah hijrah sejak zaman pemerintahan Syah
Isma’il as-Shofawi, dan terus berlangsung hingga zamannya Nadirsyah Afsyar,
Karim Khan Zind, Raja al-Qojar, dan keluarga al-Bahlawi. Dan telah banyak
perjalanan hijrah dari waktu ke waktu, sejak mulainya revolusi
Islam.</em><br /><em>Ketiga: Mereka yang berasal dari negara arab lainnya, dan
kota-kota pedalaman Iran.</em><br /><em>Adapun lahan bisnis, perusahaan ekspor
impor dan kontraktor, biasanya dikuasai oleh selain penduduk asli. Sedangkan
penduduk asli, kebanyakan mereka hidup dari menyewakan lahan dan jual-beli
tanah. Mengenai para keluarga penguasa, biasanya mereka hidup dari gaji pokok
penjualan minyak buminya.</em><br /><em>Adapun kerusakan masyarakat, budaya,
banyaknya praktik yang menyimpang dari islam, itu sangat jelas terlihat. Karena
mayoritas penduduk negara-negara ini, telah larut dalam kenikmatan dunia,
kefasikan dan perbuatan keji. Banyak dari mereka yang mulai membeli perumahan,
saham perusahaan, dan menyimpan modal usahanya di Eropa dan Amerika, khususnya
di Jepang, Inggris, Swedia, dan Swiss, karena kekhawatiran mereka akan runtuhnya
negara mereka di masa-masa mendatang. Sesungguhnya dengan menguasai
negara-negara ini, berarti kita telah menguasai setengah
dunia.</em><br /><strong>Beberapa Tahapan Dalam Menggulirkan Revolusi
Ini</strong><br /><em>Untuk menjalankan misi panjang 50 tahun ini, langkah pertama
yang harus kita lakukan adalah: memperbaiki hubungan kita dengan negara-negara
tetangga, dan harus ada hubungan yang kuat dan sikap saling menghormati, antara
kita dengan mereka. Bahkan kita juga harus memperbaiki hubungan kita dengan
Irak, setelah perang berakhir dan Sadam Husein jatuh, karena menjatuhkan seribu
kawan itu lebih ringan, dibanding menjatuhkan satu lawan.</em><br /><em>Dengan
adanya hubungan politik, ekonomi dan budaya antara kita dengan mereka, tentunya
akan masuk sekelompok kader dari Iran ke negara-negara ini, sehingga
memungkinkan kita untuk mengirim para duta secara resmi, yang pada hakekatnya
adalah pelaksana program revolusi ini, selanjutnya kita akan tentukan misi
khusus mereka saat menugaskan dan mengirimkannya.</em><br /><em>Janganlah kita
beranggapan bahwa 50 tahun adalah waktu yang panjang, karena kesuksesan langkah
kita ini benar-benar membutuhkan perencanaan yang berkelanjutan hingga 20 tahun.
Sungguh tersebarnya paham syi’ah, yang kita rasakan di banyak negara saat ini,
bukanlah buah dari perencanaan 1 atau 2 hari.</em><br /><em>Dulunya kita tidak
memiliki seorang pun pegawai di negara manapun, apalagi kader dengan jabatan
menteri, wakil negara dan presiden. Bahkan dulunya banyak kelompok, seperti
Wahabiah, Syafi’iah, Hanafiah, Malikiah, dan Hanbaliah, memandang kita sebagai
kelompok yang murtad dari Islam, sehingga pengikut mereka telah berkali-kali
mengadakan pemusnahan kaum syi’ah secara massal. Memang benar kita tidak
merasakan pahitnya hari-hari itu, tetapi nenek moyang kita pernah merasakannya.
Kehidupan kita hari ini adalah buah dari gagasan, pemikiran dan langkah mereka.
Mungkin juga kita tidak akan hidup di masa depan, akan tetapi revolusi dan
madzhab kita akan tetap ada.</em><br /><em>Untuk menunaikan misi ini, tidaklah
cukup hanya dengan mengorbankan hidup, atau apapun yang paling berharga
sekalipun, akan tetapi juga membutuhkan pemrograman yang telah matang
dikaji.</em><br /><em>Harus ada perencanaan untuk masa depan, walaupun untuk 500
tahun ke depan, apalagi hanya 50 tahun saja. Karena kita adalah pewaris
berjuta-juta syuhada’, yang gugur di tangan setan-setan yang mengaku muslim,
darah mereka terus mengalir dalam sejarah, sejak meninggalnya Rasul hingga hari
ini. Dan cucuran darah itu tidak akan kering, sehingga setiap orang yang mengaku
muslim, meyakini hak Ali dan keluarga Rasulullah, mengakui kesalahan nenek
moyang mereka, dan mengakui syi’ah sebagai pewaris utama ajaran
Islam.</em><br /><strong>Beberapa Tahapan Penting Dalam Perjalanan Misi
Ini</strong><br /><strong>Tahap Pertama (sepuluh tahun
pertama):</strong><br /><em>Kita tidak ada masalah dalam menyebarkan madzhab
syi’ah di Afganistan, Pakistan, Turki, Iran dan Bahrain. Karena itu, kita akan
menjadikan tahapan sepuluh tahun kedua, sebagai tahapan pertama di 5 negara
ini.</em><br /><em>Sedangkan tugas para duta kita di belahan negara lain adalah
tiga hal:</em><br /><em>Pertama: Membeli lahan tanah, perumahan dan
perhotelan.</em><br /><em>Kedua: Menyediakan lapangan pekerjaan, kebutuhan hidup
dan fasilitasnya kepada para pengikut paham syi’ah, agar mereka mau hidup di
rumah yang dibeli, sehingga bertambah banyak jumlah penduduk yang sepaham dengan
kita.</em><br /><em>Ketiga: Membangun jaringan dan relasi yang kuat dengan para
pemodal di pasar dagang, dengan para pegawai kantor, khususnya mereka yang
menjabat sebagai kepala tinggi, dengan tokoh publik dan dengan siapapun yang
memiliki hak keputusan penuh di berbagai instansi negara.</em><br /><em>Di
sebagian negara-negara ini, ada beberapa daerah, yang sedang dalam proyek
pengembangan, bahkan di sana ada rencana proyek pengembangan untuk puluhan desa,
kampung, dan kota kecil lainnya. Tugas wajib para duta yang kita kirim adalah
membeli sebanyak mungkin rumah di desa itu, untuk kemudian dijual dengan harga
yang pantas kepada orang yang mau menjual hak miliknya di pusat kota. Sehingga
dengan langkah ini, kota yang padat penduduknya bisa kita rebut dari tangan
mereka.</em><br /><strong>Tahap Kedua (sepuluh tahun kedua):</strong><br /><em>Kita
harus mendorong masyarakat syi’ah untuk menghormati UU, taat kepada para
pelaksana UU dan pegawai negara, serta berusaha mendapatkan surat ijin resmi
untuk berbagai acara ritual syi’ah, pendirian masjid, dan husainiyyat. Karena
surat ijin resmi tersebut, akan kita ajukan sebagai tanda bukti resmi di
masa-masa mendatang untuk mengadakan berbagai acara dengan
bebas.</em><br /><em>Kita juga harus berkonsentrasi pada kawasan yang tinggi
tingkat kepadatan penduduknya, untuk kita jadikan sebagai tempat diskusi tentang
masalah-masalah (syiah) yang sangat sensitif.</em><br /><em>Para duta syi’ah,
-pada dua tahapan ini- diharuskan untuk mendapatkan kewarganegaraan dari negara
yang ditempatinya, dengan memanfaatkan relasi atau hadiah yang sangat berharga
sekalipun. Mereka juga harus mendorong para kadernya agar menjadi pegawai
negeri, dan segera masuk -khususnya- dalam barisan militer
negara.</em><br /><em>Pada pertengahan tahap kedua: Harus dihembuskan -secara
rahasia dan tidak langsung- isu bahwa ulama Ahlus Sunnah dan Wahabiah adalah
penyebab kerusakan di masyarakat, dan berbagai praktek menyimpang syariat yang
banyak terjadi di negara itu. Yaitu melalui selebaran-selebaran yang berisi
kritikan, dengan mengatas-namakan sebagian badan keagamaan atau tokoh Ahlus
Sunnah dari negara lain. Tak diragukan lagi, ini akan memprovokasi sejumlah
besar rakyat negara itu, sehingga pada akhirnya mereka akan menangkap pimpinan
agama atau figur Ahlus Sunnah yang dituduh itu, atau kemungkinan lain; rakyat
negara itu akan menolak isi selebaran itu, dan para ulamanya akan membantahnya
dengan sekuat tenaga. Dan setelah itu kita munculkan banyak huru hara, yang akan
berakibat pada diberhentikannya penanggung jawab masalah itu, atau digantikannya
dengan staf yang baru.</em><br /><em>Langkah ini, akan menyebabkan buruknya
kepercayaan pemerintah kepada seluruh ulama di negaranya, sehingga menjadikan
mereka tidak bisa menyebarkan agama, membangun masjid dan pusat pendidikan
agama. Selanjutnya pemerintah akan menganggap seluruh ajakan yang berbau agama
sebagai bentuk pelanggaran terhadap peraturan negara.</em><br /><em>Ditambah lagi,
akan berkembang rasa benci dan saling menjauh antara penguasa dengan ulama di
negara itu, sehingga Ahlus Sunnah dan Wahabiyah akan kehilangan pelindung mereka
dari dalam, padahal tidak mungkin ada orang yang melindungi mereka dari
luar.</em><br /><strong>Tahap Ketiga (sepuluh tahun ketiga):</strong><br /><em>Pada
tahap ini, telah terbangun jaringan yang kuat, antara duta-duta kita dengan para
pemilik modal dan pegawai atasan, diantara mereka juga banyak yang telah masuk
dalam barisan militer dan jajaran pemerintahan, yang bekerja dengan penuh
ketenangan dan hati-hati, tanpa ikut campur dalam urusan agama, sehingga
kepercayaan penguasa lebih meningkat lagi dari sebelumnya.</em><br /><em>Pada
tahapan ini, di saat berkembangnya perseteruan, perpecahan, dan iklim yang
memanas antara penguasa dengan ulama, maka diharuskan kepada sebagian ulama
terkemuka syiah yang telah menjadi penduduk negara itu, untuk mensosialisasikan
keberpihakan mereka kepada penguasa negara itu, khususnya pada musim-musim
ritual keagamaan (syi’ah), sekaligus menampakkan bahwa syi’ah adalah aliran yang
tak membahayakan pemerintahan mereka. Apabila situasi memungkinkan mereka untuk
bersosialisasi melalui media informasi yang ada, maka janganlah ragu-ragu
memanfaatkannya untuk menarik perhatian para penguasa, sehingga mereka senang
dan menempatkan kader kita pada jabatan pemerintahan, dengan tanpa ada rasa
takut atau cemas dari mereka.</em><br /><em>Pada tahapan ini, dengan adanya
perubahan yang terjadi di banyak pelabuhan, pulau, dan kota lainnya di negara
kita, ditambah dengan devisa perbankan kita yang terus meningkat, kita akan
merencanakan langkah-langkah untuk menjatuhkan perekonomian negara-negara
tetangga. Tentu saja para pemilik modal dengan alasan keuntungan, keamanan dan
stabilitas ekonomi, akan mengirimkan seluruh rekening mereka ke negara kita; dan
ketika kita memberikan kebebasan kepada semua orang, dalam menjalankan seluruh
kegiatan ekonominya, dan pengelolaan rekening banknya di negara kita, tentunya
negara mereka akan menyambut rakyat kita, atau bahkan memberikan kemudahan dalam
kerjasama ekonomi.</em><br /><strong>Tahap Keempat (sepuluh tahun
keempat):</strong><br /><em>Pada tahap ini, telah terhampar di depan kita
fenomena; dimana banyak negara yang para penguasa dan ulamanya saling
bermusuhan, pebisnis yang hampir bangkrut dan lari, serta masyarakat yang tak
aman, sehingga siap menjual hak miliknya dengan separo harga sekalipun, agar
mereka bisa pindah ke daerah yang aman.</em><br /><em>Di saat terjadinya
kegentingan inilah, para duta kita akan menjadi pelindung bagi hukum dan para
penguasanya. Apabila para duta itu bekerja dengan sungguh-sungguh, tentunya
mereka akan mendapatkan jabatan terpenting dalam pemerintahan dan kemiliteran,
sehingga dapat mempersempit jurang pemisah antara para pemilik perusahaan yang
ada dengan para penguasa.</em><br /><em>Keadaan seperti ini, memungkinkan kita
untuk menuduh mereka yang bekerja dengan tulus untuk penguasa sebagai para
penghianat negara, dan ini akan menyebabkan diberhentikannya mereka atau bahkan
diusir dan diganti dengan kader kita.</em><br /><em>Langkah ini akan membuahkan
dua keuntungan, pertama: Pengikut kita akan mendapat kepercayaan yang lebih baik
dari sebelumnya. Kedua: Kebencian ahlus sunnah akan semakin meningkat, karena
meningkatnya kekuatan syi’ah di berbagai instansi negara. Ini akan mendorong
ahlus sunnah untuk meningkatkan langkah menentang penguasa. Di saat seperti itu,
kader-kader kita harus bersanding membela penguasa, dan mengajak masyarakat
untuk berdamai dan tetap tenang. Dan pada saat yang bersamaan, mereka akan
membeli kembali rumah dan barang yang semula akan mereka
tinggalkan</em>.<br /><strong>Tahap Kelima (sepuluh tahun
terakhir):</strong><br /><em>Pada sepuluh tahun kelima, tentunya iklim dunia telah
siap menerima revolusi, karena kita telah mengambil tiga pilar utama dari
mereka, yang meliputi: keamanan dan ketenangan dan kenyamanan. Sedangkan
pemerintahan yang berkuasa, akan menjadi seperti kapal ditengah badai dan nyaris
tenggelam, sehingga menerima semua masukan yang akan menyelamatkan
jiwanya.</em><br /><em>Di saat seperti ini, kita akan memberikan masukan melalui
beberapa tokoh penting dan terkenal, untuk membentuk himpunan rakyat dalam
rangka memperbaiki keadaan negara, dan kita akan membantu penguasa untuk
mengawasi berbagai instansi dan mengamankan negara. Tak diragukan lagi, tentunya
mereka akan menerima usulan itu, sehingga para kader pilihan kita akan
mendapatkan hampir keseluruhan kursi di dalamnya. Kenyataan ini tentu akan
menyebabkan larinya para pengusaha, ulama dan pegawai setia pemerintahan,
sehingga kita akan dapat menggulirkan revolusi islam kita, ke berbagai negara,
tanpa menimbulkan peperangan atau pertumpahan darah.</em><br /><em>Seandainya,
pada sepuluh tahun terakhir, rencana ini tidak membuahkan hasil, kita tetap bisa
mengadakan revolusi rakyat dan merebut kekuasaan dari tangan
penguasa.</em><br /><em>Apabila penganut syi’ah adalah penduduk, penghuni dan
rakyat negara itu, maka berarti kita telah menunaikan kewajiban, yang bisa kita
pertanggung-jawabkan di depan Allah, agama, dan madzhab kita. Bukan tujuan kita
untuk mengantarkan seseorang kepada tampuk pimpinan, tetapi tujuan kita hanyalah
menggulirkan revolusi, sehingga kita mampu mengangkat bendera kemenangan agama
tuhan ini, dan menampakkan nilai-nilai kita di seluruh negara. Selanjutnya kita
mampu maju melawan dunia kafir dengan kekuatan yang lebih besar, dan menghias
alam dengan cahaya Islam dan ajaran syi’ah, sampai datangnya imam Mahdi yang
dinantikan))</em><br />–selesai sudah naskah misi revolusi itu–<br />Lihatlah wahai
para pembaca, betapa busuknya rencana mereka, betapa besarnya kebencian mereka
terhadap Ahlus Sunnah. Kita sekarang tahu bahwa Syi’ah bukanlah sekedar aliran
paham biasa, akan tetapi ia sekarang berubah menjadi aliran pergerakan politik
yang bisa merongrong eksistensi negara. Lihatlah bagaimana mereka merencanakan
pengguliran revolusi sedikit demi sedikit, bagaimana mereka menjadikan dutanya
sebagai alat penyebar aliran, sekaligus alat politiknya.<br />Subhanallah, semoga
Allah menyelamatkan kita Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Islam) dari tipu daya
mereka.<br />Allah berfirman (yang artinya):<em> “Mereka membuat tipu daya, maka
Allah pun membalas dengan tipu daya. Dan Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu
daya…</em>” (Qs Ali Imron: 54)<br />Semoga tulisan ini bisa menyadarkan mereka
yang menyuarakan, perlunya pendekatan antara Syi’ah dan Ahlus Sunnah.<br />Sungguh
mengherankan, adakah yang masih mengharapkan kebaikan dari kaum yang selalu
berbohong atas Allah dan Rasul-Nya. Adakah yang masih ingin membangun kerukunan
dengan kaum yang meyakini bahwa Al-Qur’an sudah tidak orisinil lagi. Adakah yang
masih mengharapkan bersanding dengan kaum yang mengkafirkan Abu Bakar, Umar,
Utsman, bahkan seluruh Sahabat Rasul, kecuali tiga saja (Salman al-Farisy,
Miqdad dan Abu Dzar). Adakah yang masih berprasangka baik kepada kaum yang
menuduh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam selama hidupnya telah berzina
dengan Aisyah. Adakah Ahlus Sunnah yang masih menganggap baik kaum yang telah
membunuh ratusan bahkan ribuan ulama Ahlus Sunnah di Iran dan negara lainnya…
Adakah Ahlus Sunnah yang masih toleran dengan kaum yang tidak mengizinkan satu
pun masjid Ahlus Sunnah di Teheran Ibu kota Iran. Sungguh tidak pernah habis
rasa heran ini melihat kenyataan yang ada di lapangan.<br />Mungkin banyak
diantara kita yang tidak melihat bukti nyata dari omongan diatas… mungkin ada
yang mengatakan bahwa fakta di atas adalah sebatas tuduhan yang tak beralasan.
tapi ingatlah bahwa diantara inti ajaran kaum Syi’ah adalah Taqiyyah, yakni:
membohongi publik untuk keselamatan diri… ingatlah bahwa bohong semacam itu
dalam akidah mereka adalah amalan ibadah yang berpahala… Ingatlah hadits palsu
yang selalu mereka gembar-gemborkan: “Tidak punya agama, siapa pun yang tidak
menerapkan taqiyyah.”<br />Ternyata selama ini, kita tidak melihat kejanggalan
yang ada pada mereka, disebabkan takiyah (baca: kebohongan) mereka kepada kita.
Ternyata selama ini tidak terlihat perbedaan yang mendasar antara kita dan
mereka, karena tabir tebal yang mereka gunakan untuk menutupi kebusukan batin.
Tapi itulah, sepandai-pandai tupai melompat pasti akan jatuh juga…
Selincah-lincah kuda berlari pasti akan terpeleset juga… Inilah diantara bukti
semerbaknya bau busuk mereka. <em>Alhamdulillah.. awwalan wa aakhiron berkat
Allah azza wa jall</em> terbuka juga misi rahasia jangka panjang
mereka…<br /><em>Subhanakallahumma wa bihamdika… wa tabaarakasmuk wa ta’ala
jadduk… wa laa ilaaha
ghoiruk</em></div>
</section></article></div>
</section></section></div>
<div style="clear: both;">
</div>
</div>
<br />
<div class="post-footer">
<div class="post-footer-line post-footer-line-1">
<span class="post-author vcard"><span class="fn" itemprop="author" itemscope="itemscope" itemtype="http://schema.org/Person"></span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05564712710037327229noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7622372052883091211.post-49961331366403991702012-10-29T23:50:00.003-07:002012-10-29T23:50:55.153-07:00PERAYAAN SYIAH IRAN YANG PALING BODOH.... <h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<br /> </h3>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-3831296479856976233" itemprop="description articleBody">
<div class="post-body entry-content" id="post-body-5363887341255066648">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-uxuWpVw-394/T1CoU-sZ8JI/AAAAAAAACa8/HaS_LDBUdIg/s1600/ri8.jpg"><img alt="" border="0" closure_uid_edrao2="3" height="267" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715253005513257106" src="http://3.bp.blogspot.com/-uxuWpVw-394/T1CoU-sZ8JI/AAAAAAAACa8/HaS_LDBUdIg/s400/ri8.jpg" style="display: block; height: 214px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" width="400" /></a><br /><a href="http://2.bp.blogspot.com/-g398B4yZEQw/T1CoRH_H0UI/AAAAAAAACaw/-o-yO8vbsO8/s1600/ri7.jpg"><img alt="" border="0" closure_uid_edrao2="4" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715252939288203586" src="http://2.bp.blogspot.com/-g398B4yZEQw/T1CoRH_H0UI/AAAAAAAACaw/-o-yO8vbsO8/s320/ri7.jpg" style="display: block; height: 214px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br /><a href="http://3.bp.blogspot.com/-Nwadxh7iZ28/T1CoMoZmKdI/AAAAAAAACak/mijA8QkCsDo/s1600/ri6.jpg"><img alt="" border="0" closure_uid_edrao2="5" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715252862089832914" src="http://3.bp.blogspot.com/-Nwadxh7iZ28/T1CoMoZmKdI/AAAAAAAACak/mijA8QkCsDo/s320/ri6.jpg" style="display: block; height: 214px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br /><a href="http://4.bp.blogspot.com/-_XW1ieXnd2U/T1CoHcDADEI/AAAAAAAACaY/H2xabXFHA6Q/s1600/ri5.jpg"><img alt="" border="0" closure_uid_edrao2="6" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715252772874488898" src="http://4.bp.blogspot.com/-_XW1ieXnd2U/T1CoHcDADEI/AAAAAAAACaY/H2xabXFHA6Q/s320/ri5.jpg" style="display: block; height: 206px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br /><a href="http://1.bp.blogspot.com/-t-7I_6z3cRg/T1CoDY41VpI/AAAAAAAACaM/YEiLpFZOESU/s1600/Ri4.jpg"><img alt="" border="0" closure_uid_edrao2="7" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715252703307060882" src="http://1.bp.blogspot.com/-t-7I_6z3cRg/T1CoDY41VpI/AAAAAAAACaM/YEiLpFZOESU/s320/Ri4.jpg" style="display: block; height: 211px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br /><a href="http://2.bp.blogspot.com/-uxZoByYdBKM/T1Cn_BdbeoI/AAAAAAAACaA/Ff27CVd_5y4/s1600/ri3.jpg"><img alt="" border="0" closure_uid_edrao2="8" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715252628298627714" src="http://2.bp.blogspot.com/-uxZoByYdBKM/T1Cn_BdbeoI/AAAAAAAACaA/Ff27CVd_5y4/s320/ri3.jpg" style="display: block; height: 210px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br /><a href="http://4.bp.blogspot.com/-XFyItXovjbg/T1Cn7fSE9lI/AAAAAAAACZ0/-O8AEN1owio/s1600/ri2.jpg"><img alt="" border="0" closure_uid_edrao2="9" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715252567584601682" src="http://4.bp.blogspot.com/-XFyItXovjbg/T1Cn7fSE9lI/AAAAAAAACZ0/-O8AEN1owio/s320/ri2.jpg" style="display: block; height: 214px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br /><a href="http://1.bp.blogspot.com/-coX_lnvKdi4/T1Cn3a0RqEI/AAAAAAAACZo/qx_OutC93gw/s1600/ri1.jpg"><img alt="" border="0" closure_uid_edrao2="10" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5715252497666385986" src="http://1.bp.blogspot.com/-coX_lnvKdi4/T1Cn3a0RqEI/AAAAAAAACZo/qx_OutC93gw/s320/ri1.jpg" style="display: block; height: 213px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a>sila like page ini<a href="https://www.facebook.com/pages/Say-No-To-Syiah/123886387736905"><span style="color: #878787;"> 'Say No To Syiah'</span></a><br /><br /><br /><span class="fullpost"></span>Upacara sempena sambutan ulangtahun Revolusi Iran 1979.
Beginilah cara mereka menyambut 'kepulangan' tokoh Revolusi Syiah dan wakil Imam
Mahdi Syiah (Messiah Dajjal) - Khomeini dari Perancis untuk mengasaskan kerajaan
wilayah al-faqih di Iran pada tahun 1979. 'Kepulangan' Naib Imam (penghubung
penganut Syiah dengan Messiah Dajjal mereka) ini disambut dengan 'penuh
penghormatan' dan lakonan yang menggelikan hati..<br /><br />Khomeini digelar
sebagai 'The Man of The Year' oleh majalah terkenal milik Yahudi - Times setelah
berjaya menggulingkan Shah Iran yang sebenarnya waktu itu kehilangan seluruh
sokongan rakyat. Kejatuhan Shah Iran direncana bersama oleh pihak Barat (Amerika
dan Britain) dengan pihak Revolusi Khomeini - bekas presiden Bani Sadr di tempat
persembunyian Khomeini di Perancis. Revolusi ini mendapat liputan dan publisiti
yang meluas media-media utama dunia khususnya media Barat milik Yahudi termasuk
BBC.<br /><br />Barat bertanggungjawab mempopularkan revolusi ini bagi menutup
kerjasama rahsia mereka bersama kelompok Revolusioner di Iran yang dilakukan
menerusi General Huyser, pegawai CIA Amerika di Iran. Ini kerana Shah Jehan
telah melakukan dosa terhadap Amerika. Antaranya, Shah Jehan melanggar pantang
larang Amerika dengan bertindak menjalinkan hubungan dengan Russia, musuh utama
Amerika di Asia Tengah. Bagi menutup kerjasama ini juga Khomeini telah membunuh
sekelian ramai pegawai tentera Shah Jehan yang telah belot dan memihak kepada
kelompok Revolusioner pimpinan Khomeini selepas Revolusi Iran berjaya. Setelah
berjaya mengasaskan kerajaannya, Khomeini telah ditentang oleh sebahagian tokoh
besar agama Syiah yang melabelkan beliau sebagai diktator dan kejam. Khomeini
dituduh mengasaskan sebuah sistem yang telah meletakkan beliau sebagai penguasa
mutlak di Iran dan menyekat orang lain berkuasa. Kerajaan Revolusi Iran era
Khomeini juga telah terlibat dalam skandal Iran-Contra yang mendedahkan pihak
Amerika telah menghantar senjata ke Iran menerusi Israel semasa perang Iran-Iraq
1980-1988 dahulu. Skandal berkenaan tidak pernah luput dalam sejarah dunia moden
kerana mendedahkan tembelang sebenar Iran adalah kawan rapat Israel dan bukannya
musuh kepada Israel.</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05564712710037327229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7622372052883091211.post-91724017263498394842012-10-29T23:42:00.002-07:002012-10-29T23:42:37.706-07:00Selamatkan dirimu Dari Syiah sesat! <!-- google_ad_section_start(name=default) -->
<br />
<div class="date-outer">
<div class="date-posts">
<div class="post-outer">
<div class="post hentry" itemprop="blogPost" itemscope="itemscope" itemtype="http://schema.org/BlogPosting">
<div class="post-body entry-content" id="post-body-1806680049888356417" itemprop="description articleBody">
<img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-829" height="300" src="http://ohislam.com/fhoto/shiite.jpg" title="shiite" width="400" /><br /><br />Akhir-akhir ini terdapat kecenderungan sebahagian umat Islam
mencemuh dan mengutuk para sahabat Nabi r.hum. seperti Sayyidina Abu Bakar,
Umar, Uthman dan lain-lain, bahkan lebih parah lagi melabelkan sahabat-sahabat
tersebut sebagai munafiq dan kafir. Mereka melontarkan tuduhan bahawa sahabat
menyembunyikan fakta-fakta penting agama dan juga menyelewengkan al-Quran.
Mereka meragui kebenaran dan kesahihan ajaran Islam yang ada pada hari ini
kerana ianya dibawa oleh sahabat Nabi s.a.w yang dikatakan munafik dan kafir dan
sebagai alternatif mereka cuba menampilkan satu bentuk ajaran lain (Syiah) yang
kononnya datang dari anak cucu Nabi s.a.w. (Ahlul bait)<br />Risalah ini bertujuan
untuk memberi maklumat dan penjelasan kepada masyarakat<br />mengenai fahaman
Syi‘ah* supaya mereka menjauhi dan tidak terpengaruh dengan<br />fahaman tersebut
dan juga bertujuan untuk menyedarkan mereka yang terbabit<br />bahawa fahaman
Syi‘ah adalah bercanggah dengan ajaran Islam yang sebenar.<br />“Individu yang
dikatakan Imam oleh golongan Syiah sebenarnya tidak pernah mengaku menjadi imam
atau mengajar segala ajaran yang dipegang oleh Syi’ah. Mereka diangkat sebagai
Imam oleh golongan Syiah sebagaimana orang Kristian mengangkat Nabi Isa a.s.
sebagai anak tuhan (walhal Nabi Isa a.s. sendiri tidak pernah mengaku menjadi
anak tuhan).”<br /><strong>SIAPAKAH SYI‘AH?</strong><br />Syi‘ah ialah golongan yang
mendakwa Sayyidina ‘Ali lebih utama daripada sahabat-sahabat lain dan mereka
mengkafirkan kesemua sahabat kecuali beberapa orang sahaja. Inilah perkara pokok
yang membezakan golongan Syi‘ah daripada golongan-golongan yang lain. Terdapat
beberapa aliran di dalam Syi‘ah itu sendiri tetapi pada dasarnya masing-masing
mempunyai konsep yang tersebut di atas iaitu mengkafirkan sahabat. Risalah ini
akan memberikan tumpuan kepada Syi‘ah Imamiyyah Ithna ‘Asyariyyah (Syiah Imam
12) kerana kekeliruan yang timbul di dalam masyarakat sekarang ini ialah
berhubung dengan Syi‘ah Imamiyyah Ithna ‘Asyariyyah. Syi‘ah inilah yang
dipertikaikan oleh para ‘ulama’ di setiap tempat pada masa ini. Mereka adalah
ramai bilangannya dan agak popular terutamanya selepas tercetusnya revolusi
Iran.<br /><strong>SYI‘AH IMAMIYYAH ITHNA ‘ASYARIYYAH</strong><br />Syi‘ah Imamiyyah
Ithna ‘Asyariyyah ialah Syi‘ah yang mempercayai 12 orang imam yang dilantik oleh
Allah secara berturutan seperti di bawah ini:-<br />1. ‘Ali bin Abi Talib (wafat
40 H)<br />2. Hasan bin ‘Ali (wafat 50 H)<br />3. Husain bin ‘Ali (wafat 61 H)<br />4.
‘Ali Zainal ‘Abidin bin Husain (wafat 94 H)<br />5. Muhammad al-Baqir bin ‘Ali
Zainal ‘Abidin (wafat 117 H)<br />6. Ja‘far as-Sadiq bin Muhammad al-Baqir (wafat
148 H)<br />7. Musa al-Kazim bin Ja‘far as-Sadiq (wafat 183 H)<br />8. ‘Ali ar-Ridha
bin Musa Kazim (wafat 202 H)<br />9. Muhammad al-Jawaad bin ‘Ali ar-Ridha (wafat
220 H)<br />10. ‘Ali bin Muhammad al-Jawaad (wafat 254 H)<br />11. Hasan bin ‘Ali
al-‘Askari (wafat 260 H)<br />12. Muhammad bin Hasan al-‘Askari al-Mahdi (ghaib
260 H)<br />Muzakarah Jawatankuasa FatwaMajlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Agama
Islam dalam keputusannya yang bertarikh 5 Mei 1996 telah mewartakan kesesatan
Syi‘ah dan mengharamkan pengamalannya di Malaysia. Antara negeri yang telah
mewarta dan<br />mengharamkan Syi‘ah;<br />Selangor:<br />19 Januari
1998<br />W.Persekutuan:<br />3 April 1997<br />Terengganu:<br />25 September 1997<br />P.
Pinang:<br />16 Januari 1997<br />N.Sembilan:<br />12 Mac
1998<br />Kelantan:<br />September 1987<br />Rujukan Lanjut:<br /><a href="http://www.islam.gov.my/e-rujukan/" rel="nofollow"><span style="color: blue;">http://www.islam.gov.my/e-rujukan/</span></a><br />syiah.html<br />Lakaran
Imam 12 Syi`ah<br /><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-826" height="331" src="http://ohislam.com/fhoto/imam_ali_dan_11_imam_syiah.jpg" title="imam_ali_dan_11_imam_syiah" width="500" /><br /><strong>Implikasi Sekiranya Ajaran Syiah Menular
Terhadap:</strong><br />Agama Islam: Asas-asas agama Islam seperti al-Quran dan
Sunnah ditolak. Islam diberi gambaran yang buruk.<br />Kerajaan: Jatuhnya kerajaan
seperti Iraq dan Iran. Umat Islam Ahlus Sunnah akan dizalimi, dianiayai dan
didiskriminasi.<br />Ummah: Perpecahan, persengketaan malah pembunuhan akan
berlaku di kalangan ummah.<br />Keluarga: Keruntuhan rumahtangga, perbalahan
antara anggota keluarga dan lain-lain.<br /><strong>AMALAN-AMALAN DAN AJARAN
SYI`AH YANG BERTENTANGAN DENGAN AGAMA DAN FITRAH
MANUSIA</strong><br /><strong>(Bersumberkan Kitab-Kitab Syiah)</strong><br />*Imam
Ja’far as-Sadiq berkata: “Pada tanah perkuburan Husain a.s. terdapat<br />penawar
daripada segala penyakit dan ia adalah ubat yang paling besar.” (Man
La<br />Yahdhuru al-Faqih j.2 hal. 600, Tahzib al-Ahkam j.2 hal. 26)<br />*Abu Hasan
a.s. berkata: “Aurat itu ada dua iaitu qubul (kemaluan) dan dubur,<br />dubur
ditutup oleh dua papan punggung, apabila telah ditutup kemaluan dan
dua<br />telurnya maka auratnya telahpun ditutup.” (Al-Furu’ min al-Kaafi j.6
hal.51, Tahzib<br />al-Ahkam j.1 hal. 374)<br />*Imam Hassan al-Askari berkata:
“Sesungguhnya ibu-ibu kami tidak<br />mengandungkan kami para imam di dalam perut
mereka tetapi dipinggang dan<br />kami dilahirkan bukan melalui rahim tetapi
melalui paha sebelah kanan kerana<br />kami adalah titisan cahaya Allah yang
bersih dan dijauhkan daripada sebarang<br />kotoran.” (Bihar al-Anwar j. 51 hal.
2, 13, dan 17, I`lam al-Wara hal. 394)<br />*Khomeini berfatwa: “Mengikut pendapat
yang kuat dan masyhur harus<br />menyetubuhi isteri pada dubur walaupun hal itu
tidak disukai.” (Tahrir al-Wasilah<br />masalah ke 11 hal. 241)<br />*Abu Hasan
bertanya Ja’far as-Sadiq tentang menyewa faraj, meminjamnya dan<br />menghadiahkan
kepada sahabat-sahabat lalu beliau berkata: “Tidak mengapa.” (AlIstibsar j. 3
hal. 141)<br />*Memenuhi kehendak syahwat seperti meraba dengan penuh syahwat,
memeluk,<br />mengacukan kemaluan ke paha kanak-kanak termasuk ke paha bayi yang
masih<br />menyusu adalah diharuskan. (Khomeini, Tahrir al-Wasilah j. 2 hal.
216)<br />*Tafsiran pelik Syi’ah antaranya ayat 19,20 surah ar-Rahman yang
bermaksud: “Dia<br />biarkan air dua laut (yang masin dan yang tawar) mengalir,
sedang keduanya pula<br />bertemu, Di antara keduanya ada penyekat yang
memisahkannya, masing-masing<br />tidak melampaui sempadannya”. Imam tafsir Syi’ah
Ali bin Ibrahim al-Qummi<br />menukilkan riwayat daripada Ja’far as-Sadiq,
katanya: “Ali dan Fatimah adalah dua<br />laut yang dalam salah satu tidak
melampaui satu lagi”. (Tafsir al-Qummi jil. 2<br />hal.345)<br /><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-827" height="200" src="http://ohislam.com/fhoto/snapshot20090125104027.jpg" title="snapshot20090125104027" width="320" /><br /><em>*Tulisan di atas Kaabah Syiah</em><br /><em>‘Ali Jaan’ yang
bermaksud</em><br /><em>‘Ali Adalah Kesayanganku’</em><br /><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-828" height="324" src="http://ohislam.com/fhoto/kaabah-syiah.jpg" title="kaabah-syiah" width="400" /><em>Kaabah
yang dibangunkan Syiah di Karbala</em><br /><strong>TANDA-TANDA SESEORANG TELAH
DIPENGARUHI / TERJEBAK DENGAN SYIAH</strong><br />Ciri-ciri di bawah adalah
sebahagian dari petanda seseorang yang menganut ajaran Syiah. Berwaspadalah jika
anda dapati tanda-tanda sebegini ini tampak mula kelihatan pada orang-orang yang
anda sayang.<br />* Senantiasa memuja Sayyidina Ali dan melebihkan beliau daripada
Sayyidina Abu Bakar & Umar<br />* Memperlekeh dan memandang rendah kepada
sahabat-sahabat Nabi s.a.w.<br />* Sering menghimpunkan (jamak) sembahyang Zuhur
bersama Asar dan Maghrib bersama Isya’ tanpa sebarang sebab.<br />* Kaki tidak
dibasuh ketika berwuduk sebaliknya hanya disapu sahaja.<br />* Sujud di atas batu
Karbala ketika solat.<br />* Menepuk paha ketika memberi salam sesudah
sembahyang.<br />* Tidak mahu makan ikan yang tidak bersisik.<br />* Melewatkan
berbuka puasa sehingga hampir waktu Isya’.<br />* Memarahi orang yang puasa
Asyura.<br />* Sering memperkatakan tentang keperluan kepada imam zaman ini
(imam<br />mahdi).<br />Maklumat lanjut berkenaan Syiah boleh<br />didapati melalui
laman web di bawah:<br />1. <a href="http://www.islam.gov.my/e-rujukan/syiah.html" rel="nofollow"><span style="color: blue;">http://www.islam.gov.my/e-rujukan/syiah.html</span></a><br />2. <a href="http://www.abunaaielah.blogspot.com/" rel="nofollow"><span style="color: blue;">http://www.abunaaielah.blogspot.com</span></a><br />3. <a href="http://www.tenteradajjal.blogspot.com/" rel="nofollow"><span style="color: blue;">http://www.tenteradajjal.blogspot.com</span></a><br />4. <a href="http://www.hakekat.com/" rel="nofollow"><span style="color: blue;">http://www.hakekat.com</span></a><br />5. <a href="http://www.kr-hcy.com/shia" rel="nofollow"><span style="color: blue;">http://www.kr-hcy.com/shia</span></a><br />6. <a href="http://www.ansar.org/english" rel="nofollow"><span style="color: blue;">http://www.ansar.org/english</span></a><br />7. <a href="http://www.alburhan.com/" rel="nofollow"><span style="color: blue;">http://www.alburhan.com/</span></a><br />12
orang Imam dengan ciri-ciri yang tertentu. Mereka juga dikenali dengan Imamiyyah
sahaja. Nama lain bagi mereka ialah Ja’fariyyah kerana sebahagian besar ajaran
mereka dikaitkan dengan Imam Ja’far as-Sadiq. Rafidhah juga merupakan gelaran
mereka kerana fahaman-fahaman dan ‘aqidah-‘aqidahnya yang melampau.<br />Mereka
percaya Imam Kedua Belas (Muhammad bin Hasan al-Askari) telah ghaib dan akan
bangkit sebagai Imam Mahdi sebelum kiamat untuk menghukum Abu Bakar, Umar,
Aisyah dan sahabat2 yang lain di dalam peristiwa raj’ah (kebangkitan sebelum
kiamat).<br />Mereka juga percaya kepada al-bada’ (tuhan jahil), penyelewengan
al-Qur’an,<br />kemurtadan para sahabat termasuk Sayyidina Abu Bakar, ‘Umar,
‘Utsman r.a. dan sahabat-sahabat besar Rasulullah s.a.w. yang lain, kemaksuman
(tidak berdosa) para imam.<br />Fahaman Syi’ah dipercayai mula merebak di Malaysia
selepas kejayaan Revolusi Khomeini di Iran pada tahun 1979. Pengaruh ajaran dan
fahaman ini menular ke negara ini melalui propaganda-propaganda mereka seperti
bahan cetak, teknologi internet, orang perseorangan sama ada yang berkunjung ke
Iran atau yang datang dari Iran dan sebagainya.<br />Fahaman Syi‘ah ini semakin
tersebar luas apabila beberapa orang pensyarah universiti tempatan telah
memainkan peranan untuk menyebarkannya secara serius kepada para pelajar di
Institut Pengajian Tinggi. Pengaruh fahaman ini kian menular ke negeri-negeri di
Semenanjung Malaysia, antaranya Kedah, Kelantan, Johor, Perak, Wilayah
Persekutuan, Selangor dan lain-lain.<br /><strong>ANTARA AKIDAH SYI’AH YANG
MENYELEWENG DAN BERCANGGAH DENGAN AJARAN ISLAM</strong><br />AGAMA SYI‘AH-
Penyelewengan Al-Quran. Golongan Syi’ah terutamanya ulama-ulama yang menjadi
paksi kepada<br />agama mereka beri’tiqad bahawa al-Quran yang dihimpunkan oleh
sahabat-sahabat r.a. dan berada di tangan umat<br />Islam sekarang telah
diselewengkan dan ditokok tambah. Antaranya Sayyid Ni`matullah al-Jazaairi
mengatakan:<br />“Bahawa tokoh-tokoh Syi‘ah telah sepakat tentang sahihnya
hadits-hadits yang sampai ke peringkat mutawaatir yang<br />menunjukkan dengan
jelas tentang berlakunya penyelewengan al-Quran (An-Nuuri At-Thabarsi, Fashlu
al-Khitaab, hal.<br />30). Pegangan tersebut adalah berdasarkan kepada lebih
daripada dua ribu riwayat sahih daripada imam-imam<br />maksum di sisi mereka yang
jelas menunjukkan berlakunya tahrif (penyelewengan) di dalam al-Quran.<br />AGAMA
ISLAM- Ulama-ulama Islam sepakat kepercayaan bahawa al-Quran telah diselewengkan
adakan satu<br />kekufuran. Ibnu Qudamah berkata: “Tiada khilaf di kalangan
orang-orang Islam pendapat tentang kufurnya orang yang<br />mengingkari al-Quran
sama ada satu surah atau satu ayat atau satu kalimah yang disepakati bahawa ia
adalah alQuran.” (Lam’ah al-I’tiqad Bab Al-Quran Adalah Kalam Allah jil. 1 hal.
17).<br />AGAMA SYI‘AH- Kepercayaan Bahawa Imam 12 Dilantik Dari Pihak Allah,
Mempunyai Sifat-Sifat Kenabian Bahkan<br />Imam Dianggap Lebih Tinggi Daripada
Nabi. Dinyatakan dalam Kitab `Aqaid al-Imamiah oleh Syeikh Muhammad<br />Redha
al-Muzaffar, hal. 72: Akidah Kami Tentang Imam itu Maksum Kami mempercayai
bahawa imam-imam itu seperti<br />nabi-nabi, ia wajib maksum dan terpelihara
daripada sifat-sifat yang buruk dan keji yang nyata dan yang
tersembunyi,<br />semenjak daripada kecil sehinggalah mati, sengaja atau lupa
sebagaimana mereka juga terpelihara daripada sifat lupa,<br />tersalah dan
lain-lain. Khomeini menyatakan: “Kita tidak dapat menggambarkan para imam itu
mempunyai sifat lupa<br />dan lalai.” (Khomeini, Al-Hukumah Al-Islamiyah, hal. 91)
Khomeini berkata lagi: “Sesungguhnya imam itu mempunyai<br />kedudukan yang
terpuji yang tidak sampai kepadanya malaikat yang hampir kepada Allah dan nabi
lagi rasul”. (AlHukumah al-Islamiah – hal 52)<br />AGAMA ISLAM- Maksum adalah
sifat khusus para nabi dan rasul. Memberikan sifat tersebut kepada orang lain
selain<br />dari mereka bermakna menafikan ‘akidah bahawa Nabi Muhammad s.a.w.
adalah penyudah sekalian nabi-nabi. Allah<br />berfirman: “Nabi Muhammad itu bukan
bapa bagi seseorang dari orang lelaki kamu, tetapi dia adalah Rasul Allah
dan<br />penutup Nabi-nabi.” (Al-Ahzab 40)<br />AGAMA SYI‘AH- Al-Bada.’ Dari segi
bahasa al-Bada’ bermaksud nyata sesuatu yang sebelumnya tersembunyi.<br />Menurut
akidah Syi‘ah, al-Bada’ ialah ilmu Allah berubah-ubah berdasarkan sesuatu
peristiwa yang berlaku. Dalam kata<br />lain, Allah mengetahui sesuatu perkara
hanya selepas berlakunya perkara tersebut. Ini bermaksud Allah jahil atau
tidak<br />mempunyai ilmu yang meliputi. An-Naubakhti menyebutkan bahawa Ja’afar
bin Muhammad al-Baqir telah menentukan<br />anaknya Ismail sebagai Imam sesudahnya
(sebagaimana ketentuan Allah kerana Syi’ah mengatakan imam-imam<br />dilantik dari
pihak Allah) dan beliau telah mengisyaratkan kepadanya semasa hidup lagi,
tiba-tiba Ismail mati ketika<br />beliau masih hidup. Maka Ja’afar pun berkata:
“Tidak pernah berlaku kepada Allah (al-Bada’) berhubung dengan<br />sesuatu
seperti mana berlaku kepadanya berhubung dengan Ismail anakku.” (Firaq as-Syiah
hal. 84).<br />AGAMA ISLAM- Ilmu Allah sejak azali adalah meliputi segala sesuatu
dan tidak berlaku sebarang perubahan<br />kepadanya mengikut peristiwa yang
berlaku kepada manusia. Allah menjelaskan perkara ini di dalam al-Quran alKarim:
“Allah mengetahui pengkhianatan (penyelewengan dan tidak jujur) pandangan mata
seseorang, serta<br />mengetahui akan apa yang tersembunyi di dalam
hati.”(Al-Mukmin 19). Dan: “Dan sesungguhnya Allah ilmunya meliputi<br />segala
sesuatu”.(Al-Talaq 12).<br />AGAMA SYI‘AH – Taqiyyah (berpura-pura). Taqiyyah
merupakan konsep atau ciri penting yang tidak dapat dipisahkan<br />dari ajaran
Syi‘ah . Taqiyyah pada hakikatnya adalah “berdusta dan berbohong”.
Riwayat-riwayat tentang pentingnya<br />taqiyyah di sisi Syi’ah banyak terdapat di
dalam kitab-kitab utama mereka. Antaranya apa yang dikemukakan oleh alKulaini:
Abu Umar al-A’jami katanya Ja’far as-Sadiq a.s. berkata kepadaku “Wahai Abu
Umar, Sesungguhnya sembilan<br />persepuluh daripada agama itu terletak pada
Taqiyyah dan tidak ada agama bagi orang yang tidak mempunyai<br />Taqiyyah dan
Taqiyyah itu ada pada tiap-tiap sesuatu, kecuali dalam masalah arak dan menyapu
dua khuf (al-Usul Min<br />al-Kafi, jil. 2 hal. 217).” Di antara hakikat taqiyyah
ialah apa yang disebutkan oleh Imam Jaa’far As-Sadiq a.s. kepada<br />Sulaiman bin
Khalid (perawi hadis): “Wahai Sulaiman! Sesungguhnya engkau berada di atas agama
yang sesiapa<br />menyembunyikannya akan dimuliakan oleh Allah dan sesiapa yang
menyebarkannya akan dihina oleh Allah.” (Al-Kafi<br />jil. 2, hal. 222)<br />AGAMA
ISLAM – Jujur dan amanah adalah merupakan ciri penting di dalam Islam sehingga
ia menjadi salah satu<br />syarat kesempurnaan iman. Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Tidak beriman orang yang tidak mempunyai sifat amanah.”<br />(Riwayat Imam
Ahmad). Kerana itu ulama Islam di zaman lampau tidak mahu menerima riwayat yang
dikemukakan oleh Syi‘ah kerana mereka mengamalkan pembohongan. Sehubungan dengan
itu Imam Syafie berkata: “Tidak pernah<br />aku melihat golongan yang menurut hawa
nafsu yang lebih pembohong dari golongan Syi‘ah .” (Al-Kifayah, hal. 49,
asSuyuti, Tadrib Ar-Rawi, jilid 1, hal. 327)<br />AGAMA SYI‘AH – Mengkafirkan Para
Sahabat Rasulullah s.a.w. Akidah ini merupakan salah satu ciri yang tidak
dapat<br />dipisahkan dari ajaran Syi’ah dan memisahkannya bermakna meruntuhkan
ajaran Syi’ah itu sendiri. Al-Majlisi<br />mengemukakan satu riwayat berbunyi:
Kebanyakan sahabat adalah munafik, tetapi cahaya nifaq tersembunyi di<br />zaman
nabi. Tetapi apabila wafat Nabi s.a.w ternyatalah cahaya nifaq itu melalui
wasiat Nabi s.a.w. dan mereka itu<br />kembali murtad”. (Bihar al-Anwar jil. 27,
hal 64). Al-Kulaini meriwayatkan dari Muhammad al-Baqir a.s. katanya:
“Para<br />sahabat telah menjadi murtad sepeninggalan Rasullullah s.a.w kecuali
tiga orang dari mereka.” Aku bertanya (kata<br />perawi): “Siapakah yang tiga
itu?” Abu Jaafar menjawab: “Miqdad bin al-Aswad, Abu Zar al-Ghifari dan Salman
al-<br />Farisi.”(ar-Raudhah Min al-Kafi, jil. 8 hal 245)<br />AGAMA ISLAM –
Keadilan dan kedudukan sahabat yang tinggi adalah jelas berdasarkan al-Quran.
Antaranya: “Dan<br />orang-orang yang terdahulu yang mula-mula (berhijrah dan
memberi bantuan) dari orang-orang “Muhajirin” dan<br />“Ansar” dan orang-orang
yang menurut (jejak langkah) mereka dengan kebaikan (iman dan taat), Allah redha
akan<br />mereka dan mereka pula redha akan Dia, serta Dia menyediakan untuk
mereka syurga-syurga yang mengalir di<br />bawahnya beberapa sungai, mereka kekal
di dalamnya selama-lamanya; itulah kemenangan yang besar”.(at-Taubah<br />100).
Mengingkari yang sahabat adalah adil bererti mengingkari al-Quran.<br />AGAMA
SYI‘AH – Menghalalkan Nikah Mut’ah. Nikah Mut’ah adalah sebenarnya perzinaan di
atas nama Islam.<br />Nikah Mut’ah ialah satu bentuk perkahwinan kontrak tanpa
wali dan saksi, untuk suatu tempoh waktu tertentu dengan<br />sedikit maskahwin
sahaja dengan tiada sebarang tanggungjawab, nafkah, pusaka dan perkara-perkara
lain yang<br />berkaitan dengan perkahwinan biasa. (al-Kafi jilid 5, ms 286),
Perkahwinan ini semata-mata berlandaskan nafsu dan<br />untuk berseronok. Boleh
dikahwini sehingga seribu wanita (Wasaailu As Syiah jil. 14 hal. 480).
Diriwayatkan daripada<br />Muhammad Al-Baqir berkenaan mut’ah katanya: “Ianya
bukan termasuk daripada empat (isteri). Mereka tidak<br />diceraikan dan tidak
mewarisi. Mereka hanyalah perempuan yang disewakan.” (al-Kafi jilid 5, ms 284).
Tidak<br />menganggap halal mut’ah seolah-olah tidak beriman. Diriwayatkan
daripada Muhammad al-Baqir katanya: “Bukan dari<br />kalangan kami orang yang
tidak mempercayai raj’ah dan tidak menganggap halal mut’ah kita”. (Man La
Yahduruhu alFaqih jil.3 hal 458)<br />AGAMA ISLAM – Nikah Mut’ah yang diamalkan
oleh Syi’ah tiada bezanya dengan perzinaan dan pelacuran di<br />samping
merendahkan martabat wanita serendah-rendahnya. Kerana itu ia telah diharamkan
oleh Nabi Muhammad<br />s.a.w buat selama-lamanya sehingga hari kiamat menerusi
hadits-hadits sahih sebelum Baginda wafat melalui<br />beberapa orang sahabat dan
salah seorangnya adalah Saidina Ali sendiri seperti katanya: “Bahawa Rasulullah
s.a.w.<br />melarang nikah mut’ah pada hari peperangan Khaibar dan melarang juga
memakan daging keldai kampung.” (Riwayat<br />Ibn Majah dan
al-Nasa’i)<br />Gambar-Gambar Sekitar Perayaan Kufur Syi`ah Tatkala Menyambut 10
Muharram<br /><strong>BAGAIMANA AJARAN SYIAH DISEBARKAN DALAM
MASYARAKAT</strong><br />1. Menghantar pelajar-pelajar dari Iran ke Universiti
Awam dan Swasta<br />2. Menyiarkan artikel berbau Syiah di akhbar perdana dan
majalah-majalah<br />3. Menyebarkan risalah dan buku-buku propaganda Syiah di
tempat awam<br />4. Menyertai expo-expo terutamanya anjuran badan-badan
Islam<br />5. Meresapi dalam jemaah-jemaah Islam<br />6. Menganjurkan kelas-kelas
tahfiz dan terlibat dalam sistem pendidikan bermula dari pra sekolah.<br />7.
Berkahwin dengan pemuda-pemudi Sunni<br />8. Bergerak aktif di alam siber dengan
menyebarkan<br />dakyah Syiah dan berdebat di forum-forum
sunni<br /><em><strong>Nota: Sebarluaskan risalah ini jika anda prihatin terhadap
ancaman yang melanda akidah umat Islam.</strong></em><br />Berikut dikepilkan
bersama beberapa video sebagai pencerahan buat tatapan kalian. Semoga
jelas.<br /><iframe frameborder="0" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/dXCoQho16e8" width="560"></iframe><br /><br /><iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/rFX-lcMDb9s" width="420"></iframe><br /><!-- .entry-content --><footer class="entry-meta"> </footer></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05564712710037327229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7622372052883091211.post-89862204424343481442012-10-29T23:29:00.000-07:002012-10-29T23:29:25.736-07:00Kita Termasuk Ahli Tauhid atau Ahli Syirik ?<h2 style="text-align: center;">
Termasuk Ahli Tauhid atau Ahli Syirik kah Anda?</h2>
<div style="text-align: center;">
<img alt="tauhid1" height="200" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-DHUL-HIJJA1433H/tauhid1.jpg" style="vertical-align: middle;" width="500" /></div>
<h2 style="text-align: center;">
Perbedaan Ahli Tauhid Dengan Musyrik</h2>
<div style="text-align: justify;">
Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam untuk Rasulullah, keluarga, dan para sahabatnya serta umatnya yang senantiasa berpegang teguh dengan sunnahnya dan meniti jalan hidupnya hingga hari yang dijanjikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah telah menurunkan beberapa kitab, mengutus beberapa rasul, dan telah menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Dia pula yang telah menciptakan kita dan menciptakan segala sesuatu supaya Dia saja yang diibadahi dan ditaati dan dikufuri segala yang disembah selain-Nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah Ta'ala berfirman,</div>
<blockquote>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14pt;">وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.</em>" (QS. Adz-Dzariyat: 56) maknanya agar mereka mentauhidkan-Ku (Allah).</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Perintah Allah yang teragung adalah tauhid, yaitu beribadah hanya kepada Allah semata, Dzat yang tiada sekutu bagi-Nya. Allah Ta'ala berfirman,</div>
<blockquote>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: Traditional Arabic,sans-serif;"><span style="font-size: 14pt;">إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ أَمَرَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ</span></span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.</em>" (QS. Yusuf: 40)</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Sebaliknya, larangan yang paling besar atas kita adalah syirik (mengangkat sekutu bagi Allah) dalam ibadah kepada-Nya. Dia berfirman,</div>
<blockquote>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14pt;">وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا</span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.</em>" (QS. An-Nisa': 36)</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Mentauhidkan Allah dengan beribadah kepada-Nya semata, Dzat yang tidak memiliki sekutu. Tauhid ini juga menuntut untuk mentauhidkan-Nya dalam nama dan sifat-Nya. Yaitu dengan menetapkan nama-nama dan sifat-sifat untuk Allah yang telah Dia tetapkan sendiri untuk diri-Nya dan yang telah ditetapkan oleh Rasul-Nya, tanpa <em>tahrif </em>dan <em>ta'thil</em>, tanpa<em>takyif</em>, <em>tamtsil</em> dan, <em>tasybih</em>. Juga menuntut untuk ber<em>wala'</em>(loyal) kepada Allah, Rasul-Nya, dan kaum mukminin dan<em>bara'</em> (berlepas diri) dari musuh-musuh Allah dan agama-Nya. Inilah perbedaan antara ahli tauhid dan ahli syirik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Seseorang bisa menjadi muslim yang lurus dan bertauhid jika meninggalkan syirik dengan sengaja dan sadar, dan mentauhidkan-Nya dengan hanya melakukan ibadah hanya kepada-Nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Apa itu ibadah?</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibadah adalah sebuah nama yang mencakup apa saja yang dicintai dan diridlai Allah, berupa perkataan atau perbuatan yang dzahir maupun yang batin. Seperti shalat, zakat, shaum, haji, jihad, memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran, cinta dan loyal kepada kaum mukminin, berlepas diri dan benci terhadap orang kafir, doa, rasa takut, cinta, harapan, bertawakkal, khusyu', taubat, isti'anah, istighatsah, berkorban, bernadzar, dan bentuk ibadah lainnya. Tidak boleh ada tujuan hidup selain ridla Allah, mengharap pahala dari-Nya, dan usaha tersebut harus ittiba' (mengikuti) sunnah Rasulullah <em>shallallahu 'alaihi wasallam</em>.</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Ibadah adalah sebuah nama yang mencakup apa saja yang dicintai dan diridlai Allah, berupa perkataan atau perbuatan yang dzahir maupun yang batin.</strong></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Berarti setiap yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya adalah sesuatu yang dicintai dan diridlai Allah. Sebaliknya setiap yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya berarti tidak dicintai dan diridlai Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah berfirman,</div>
<blockquote>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 14pt;">وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ</span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Dan Dia tidak meridai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridai bagimu kesyukuranmu itu.</em>" (QS. Az-Zumar: 7)</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Dari Abu Hurairah <em>radliyallah 'anhu</em>, Rasulullah <em>shallallahu 'alaihi wasallam</em> bersabda, "Sesungguhnya Allah meridlai tiga hal bagi kalian dan murka pada kalian jika melakukan tiga hal. Allah ridha jika kalian menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan (Allah ridla) jika kalian berpegang pada tali Allah seluruhnya dan kalian saling menasehati terhadap para penguasa yang mengatur urusan kalian. Allah murka jika kalian sibuk dengan desa-desus, banyak</div>
<div style="text-align: justify;">
mengemukakan pertanyaan yang tidak berguna serta membuang-buang harta.”(HR. Muslim)</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Berarti setiap yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya adalah sesuatu yang dicintai dan diridlai Allah.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Sebaliknya setiap yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya berarti tidak dicintai dan diridlai Allah.</strong></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Ibnu Taimiyah berkata, "agama Islam dibangun di atas dua landasan utama, pertama, Hanya Allah saja yang diibadahi dan tidak disekutukan dengan apapun. Kedua, beribadah kepada Allah dengan syariat yang ditetapkan-Nya melalui lisan Nabi-Nya, Muhammad <em>shallallahu 'alaihi wasallam</em>. Dua hal ini adalah hakikat ucapan kita, <strong><em>Asyhadu anlaa Ilaaha Illallaah wa Asyhadu Anna Muhammadan 'Abduhu wa Rasuuluh </em></strong>(Aku bersaksi tiada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya)."</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Agama Islam dibangun di atas dua landasan utama, pertama, Hanya Allah saja yang diibadahi dan tidak disekutukan dengan apapun. Kedua, beribadah kepada Allah dengan syariat yang ditetapkan-Nya melalui lisan Nabi-Nya, Muhammad <em>shallallahu 'alaihi wasallam</em>.</strong></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong><em>Al-Ilah</em></strong> adalah yang dipertuhankan oleh hati dengan ibadah, isti'anah, cinta, mengagungkan, takut, berharap, membesarkan dan memuliakan. Allah 'azza wa jalla memiliki hak yang tak seorangpun berserikat di dalamnya. Maka tidak boleh beribadah dan berdoa kecuali kepada Allah, dan tidak boleh ada yang ditakuti dan ditaati selain-Nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan Rasulullah <em>shallallahu 'alaihi wasallam </em>hanyalah orang yang menyampaikan perintah, larangan, yang dihalalkan dan diharamkan oleh Allah. Berarti perkara halal adalah apa yang dihalalkannya dan perkara haram adalah yang diharamkannya sedangkan agama adalah apa yang diajarkannya. Rasulullah <em>shallallahu 'alaihi wasallam </em>hanya sebagai perantara antara Allah dan hamba-Nya dalam menyampaikan perintah dan larangan-Nya, janji dan ancaman-Nya, yang dihalalkan dan diharamkan-Nya, dan seluruh kalam Allah yang disampaikannya." (Majmu' Fatawa: 1/126)</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Sedangkan Rasulullah <em>shallallahu 'alaihi wasallam </em>hanyalah orang yang menyampaikan perintah, larangan, yang dihalalkan dan diharamkan oleh Allah.</strong></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Tauhid berkisar pada satu ayat yang menjadi inti dari surat Al Fatihah, yaitu <strong><em>Iyyaaka Na'budu wa Iyyaaka Nasta'iin</em></strong>"<em>Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.</em>" (QS. Al-Fatihah: 7) agama Allah, semuanya, terkait dengan ayat ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><em>Iyyaka Na'budu</em></strong>, tujuan seseorang dalam berbuat adalah taat kepada Allah 'azza wa jalla dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan Nabi-Nya <em>shallallahu 'alaihi wasallam</em>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><em>Iyyaka Nasta'in</em></strong>, agar tidak meminta apa yang ia butuhkan kecuali hanya kepada Allah dan tidak memohon bantuan untuk meraihnya kecuali kepada-Nya <em>'Azza wa Jalla</em>.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan syirik menjadikan selain Allah sebagai tujuan dalam berbuat dan mentaati perintah-perintah selain Allah yang bertentangan dengan perintah Allah.</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Rasulullah <em>shallallahu 'alaihi wasallam </em>hanya sebagai perantara antara Allah dan hamba-Nya dalam menyampaikan perintah dan larangan-Nya, . . .</strong></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tauhid ibadah harus dengan ilmu</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibadah kepada Allah <em>Subhanahu Wa Ta'ala</em> tidak mungkin teralisasi kecuali dengan ilmu dan ma'rifah. Allah tidak diibadahi kecuali dengan ilmu. Sedangkan syirik menjadi bukti adanya kejahilan terhadap Allah. Maka seorang musyrik tidak mengenal Allah <em>Subhanahu Wa Ta'ala</em>.</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah berfirman, "artinya: <em>Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak) melainkan Allah.</em>" (QS. Muhammad 47:19)</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Shahihain, dari Ibnu Abbas <em>radliyallah 'anhuma</em>berkata, Rasulullah <em>shallallahu 'alaihi wasallam</em> bersabda kepada Mu'ad bin Jabal ketika mengutusnya ke negeri Yaman; "Engkau akan mendatangi kaum ahli kitab, maka serulah mereka agar bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Jika mereka mentaatimu dalam hal itu, maka beritahukan pada mereka bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka shalat lima waktu sehari semalam . . ."</div>
<div style="text-align: justify;">
Ibnu Hajar Al 'Asqalani berkata, "dalam riwayat Rauh bin Al Qashim dari Ibnu Abbas <em>radliyallah 'anhuma</em>: yang pertama harus engkau dakwahkan pada mereka adalah agar mereka beribadah kepada Allah. Jika mereka mengenal Allah . . ."</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam riwayat al-Fadhl bin Al 'Ala, dari Ibnu Abbas, agar mereka mentauhidkan Allah. Jika mereka mengetahui hal itu . . ."</div>
<div style="text-align: justify;">
Kompromi dari dua riwayat ini, bahwa maksud ibadah kepada Allah adalah mentauhidkan-Nya. Mentauhidkan-Nya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Keduanya menjadi dasar agama ini, maka tidak sah bentuk ibadah dalam Islam tanpa diawali dengan mengikrarkan dua kalimat ini. ( Fathul Baari: 3/418)</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Keduanya (Kalimat Syahadat) menjadi dasar agama ini, maka tidak sah bentuk ibadah dalam Islam tanpa diawali dengan mengikrarkan dua kalimat ini.</strong></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Al-Qadli 'Iyadl menyatakan, berdasarkan hadits ini menunjukkan bahwa Ahlul Kitab tidak mengenal Allah Ta'ala. Beliau berkata, "tidak mengenal Allah orang yang mendustakan Rasul-Nya."</div>
<div style="text-align: justify;">
Ibnul Qayyim berkata, "tidak mungkin melaksanakan ibadah yang menjadi hak Allah atas seluruh hamba kecuali dengan ilmu. Dan tidak akan mendapat ilmu kecuali dengan mencarinya." (Miftah Daar As Sa'adah: 1/87)</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau berkata lagi, "Namun urusan ini seperti yang dikatakan Umar bin Al Khathab <em>radliyallah 'anhu</em>: 'sesungguhnya tali Islam lepas sedikit demi sedikit jika hadir di dalam Islam orang yang tidak memahami kejahiliyahan.' Hal ini karena ia tidak mengenal kajahiliyahan dan kesyirikan. Perkara yang dicela Al Qur'an terjadi dilakukannya, diakui, didakwahkan, dibenarkan, dan dianggap kebaikan. Dia tidak tahu bahwa hal itu termasuk kebiasaan jahiliyah atau yang setingkat dengannya, lebih buruk atau di bawahnya sedikit. Lalu ikatan Islam lepas dari hatinya, menganggap yang ma'ruf adalah mungkar, sementara yang mungkar adalah ma'ruf, bid'ah sebagai sunnah, dan sunnah sebagai bid'ah, mengkafirkan seseorang karena berpegang dengan iman dan tauhid, membid'ahkan orang yang konsisten berittiba' kepada Rasulullah dan menjauhi ahlul ahwa' wal bida'." (Madarijus Salikin: 1/ 351)</div>
<div style="text-align: justify;">
Ibnul Qayyim mengatakan, "dasar kesyirikan dan kekufuran adalah berkata tentang Allah tanpa ilmu. Orang musyrik mengklaim bahwa orang yang mengambil sesembahan selain Allah akan mendekatkan dirinya kepada Allah dan memberi syafaat di sisi-Nya, Allah akan mengabulkan permintaannya melalui perantara tadi sebagaimana adanya para perantara bagi raja. Setiap musyrik berkata tentang Allah tanpa ilmu, bukan sebaliknya." (Madarijus Salikin: 1/ 378)</div>
<div style="text-align: justify;">
Syaikh Abu Bashir Asy Syami berkata, "tidak diragukan lagi bahwa yang dimaksud dengan ilmu adalah yang bisa menambah keimanan dan keyakinan bagi pemiliknya, lalu mendorongnya untuk berbuat dan bergerak guna meninggikan kalimat dien ini."</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>"tidak diragukan lagi bahwa yang dimaksud dengan ilmu adalah yang bisa menambah keimanan dan keyakinan bagi pemiliknya, lalu mendorongnya untuk berbuat dan bergerak guna meninggikan kalimat dien ini."</strong></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Ilmu yang mendorong untuk berloyal karena Allah dan memusuhi karena Allah, mencintai karena Allah dan membenci karena Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ilmu yang mendorongnya untuk memerangi musuh-musuh tauhid dan ahlinya, serta membela dan menolong ahli tauhid dan pasukannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ilmu yang menghantarkan kepada pemahaman yang hakiki terhadap makna tauhid dan tuntutannya dan mendorong untuk beramal dan beriltizam (konsisten). Yaitu ilmu yang bersumber dari Al Qur'an dan As Sunnah, jauh dari teori ahli kalam dan ideologi mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun ilmu yang berhenti pada analisa yang tidak mendasar dalam hati sehingga membentuk keyakinan, tidak mendorong untuk iltizam dan beramal, maka tidak berguna sedikitpun baginya, tidak menambah kecuali dosa.</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Adapun ilmu yang berhenti pada analisa yang tidak mendasar dalam hati sehingga membentuk keyakinan, tidak mendorong untuk iltizam dan beramal, maka tidak berguna sedikitpun baginya, tidak menambah kecuali dosa.</strong></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Pengetahuan seperti inilah yang dimiliki Iblis l<em>a'natullah</em>, para ulama dan rahib ahli kitab. Ilmu mereka tidak memberi manfaat sedikitpun, sebagaimana firman Allah Ta'ala, "Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri." Namun mereka tetap tidak mau mengikuti dan tunduk kepada ajaran dan petunjuk syariat, maka tidak memberi manfaat sedikitpun pengetahuan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Ibadah kepada Allah harus dengan syariat yang ditentukan-Nya</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak boleh beribadah kepada Allah <em>Subhanahu wa Ta'ala </em>kecuali dengan syariat-Nya yang disampaikan oleh Nabi-Nya<em>shallallahu 'alaihi wasallam</em>. Dan Allah <em>Subhanahu wa Ta'ala </em>tidak akan menerima amal apapun kecuali diniatkan hanya untuk Allah, Dzat yang tidak memiliki sekutu, dan sesuai dengan sunnah Nabi-Nya <em>shallallahu 'alaihi wasallam</em>.</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah Ta'ala berfirman,</div>
<blockquote>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14pt;"><strong>وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus.</em>" (QS. Al Bayyinah 98:5)</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Kata <em><strong>haniif</strong></em>, maksudnya adalah sengaja meninggalkan kesyirikan dengan didasari ilmu dan pengetahuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ibnu Katsir <em>rahimahullah</em> berkata, "<em>al Haniif</em>, adalah orang yang berpaling dari syirik dengan sengaja. Maksudnya meninggalkannya karena mengetahuinya, dan menerima kebenaran secara keseluruhan, tidak ada yang bisa menghalanginya dan tidak ada yang bisa mengembalikannya kepada kesyikiran."</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang sesat dari kalangan musyrikin dan Nashrani serta orang-orang semisal mereka, juga melakukan ibadah dan kezuhudan, namun ditujukan kepada selain Allah atau tidak sesuai dengan perintah Allah. Sesungguhnya tujuan dan keinginan yang memberikan manfaat adalah keinginan untuk beribadah kepada Allah semata dan hanya mau beribadah dengan yang disyariatkan-Nya, bukan dengan syariat yang diada-adakan sendiri. Maka di atas dua dasar inilah agama Islam dibangun. Yaitu Allah semata yang diibadahi dan diibadahi dengan menggunakan syariat-Nya, bukan dengan aturan yang diada-adakan sendiri yang disebut dengan bid'ah. (Majmu' Fatawa, Ibnu Taimiyah: 18/173)</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah <em>shallallahu 'alaihi wasallam</em><em> </em>bersabda,</div>
<blockquote>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14pt;"><strong>مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Siapa yang melakukan satu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami maka tertolak.</em>" (Muttafaq 'alaih, lafadz milik Muslim)</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Ibnu Mas'ud <em>radliyallah 'anhu</em> berkata, "ber-<em>itiba'</em>-lah jangan jadi <em>mubtadi'</em><em> </em>(pembuat bid'ah), sungguh sudah cukup. Sesungguhnya setiap yang diada-adakan (dalam urusan ibadah) adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat." (Riwayat ad Darimi, al Baghawi, al Laalikaii, dan Ibnu Baththah)</div>
<div style="text-align: justify;">
Al Hasan al Bashri <em>rahimahullah</em><em> </em>berkata, "dan selama-lamanya Allah tidak akan menerima sebuah amalan yang dilakukan seorang <em>mubtadi'</em> untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Baik itu shalat, puasa, zakat, haji, jihad, umrah dan shadaqah." Sampai beliau menyebutkan beberapa amal kebajikan. (Ibnu Baththah dalam kitab Syarh al Ibanah)</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Mubtadi'</em> adalah orang yang mengada-ada hal baru dalam agama yang bukan bagian darinya dan beribadah kepada Allah dengan selain syariat-Nya.</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong><em>Mubtadi'</em> adalah orang yang mengada-ada hal baru dalam agama yang bukan bagian darinya dan beribadah kepada Allah dengan selain syariat-Nya.</strong></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Ibnul Qayyim <em>rahimahullah</em> berkata; "setiap amal bid'ah adalah kesesatan dalam beragama. Dasarnya berkata tentang Allah tanpa ilmu. Karena inilah para ulama salaf dan para imam sangat mengingkarinya dan menyatakan bahwa pelakunya termasuk penghuni bumi yang buruk. Mereka sangat menghawatirkan fitnahnya, dan benar-benar mengingkarinya tidak seperti mengingkari terhadap perbuatan hina, dzalim, permusuhan. Semua ini dikarenakan dahsyatnya bahaya dan daya rusak bid'ah terhadap agama, dan menghilangkan ajarannya. Allah Ta'ala telah mengingkari orang yang menghalalkan dan mengharamkan sesuatu dalam masalah agama yang berasal dari dirinya sendiri tanpa ada argumentasi dari Allah. Dia berfirman,</div>
<blockquote>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14pt;"><strong>وَلَا تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَذَا حَلَالٌ وَهَذَا حَرَامٌ لِتَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "Ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah.</em>" (Madarijus Salikin: 1/157)</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Beliau berkata lagi, "di antaranya: tidak boleh membiarkan tempat kesyirikan dan thaghut-thaghut setelah mampu menghancurkannya dan menghabisinya dalam satu hari. Itu semua merupakan syiar kekufuran dan kesyirikan yang merupakan kemungkaran terbesar. Tidak boleh membiarkannya barang sedikitpun setelah memiliki kekuatan. Seperti inilah hukum terhadap bangunan yang didirikan di atas kuburan yang dijadikan berhala dan tuhan yang disembah selain Allah. Dan batu-batu yang diagungkan dan dimintai berkah, di jadikan bernadzar dan diciumi, tidak boleh dibiarkan ada di muka bumi padahal mampu menghilangkannya . . ."</div>
<div style="text-align: justify;">
Para thaghut-thaghut yang disembah tadi tidak diyakini telah mencipta dan memberi rizki, tidak pula menghidupkan dan mematikan. Mereka melakukan itu karena meniru perbuatan saudara-saudara mereka dari kalangan musyrikin terhadap tuhan-tuhan mereka. Lalu mereka mengikuti adat kebiasaan umat-umat sebelum mereka, meniti langkah mereka setapak demi setapak, meniru mereka sedikit semi sedikit sehingga tersebarlah kesyirikan di tengah-tengah manusia karena kejahilan dan hilangnya ilmu. Hingga akhirnya yang baik dianggap buruk dan yang buruk dianggap baik, sunnah dianggap bid'ah dan bid'ah dianggap sunnah sehingga ajaran Islam menjadi sangat asing.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jumlah ulama sedikit, orang bodoh banyak, bencana merata, dan kerusakan tersebar di daratan dan lautan disebabkan olah tangan manusia. Tetapi, masih akan ada sekelompok dari umat Muhammad yang tegak di atas kebenaran, berjihad melawan orang-orang musyrik dan ahli bid'ah hingga Allah mewariskan bumi ini dan para penghuninya kepada mereka, dan Allah adalah Waris yang paling baik.</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>. . . Allah tidak diibadahi kecuali dengan syariat yang ditetapkan oleh-Nya melalui lisan Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wasallam. Tidak boleh diibadahi dengan hawa nafsu dan anggapan-anggapan baik . .</strong></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Dan kami katakan, "Sesungguhnya Allah tidak diibadahi kecuali dengan syariat yang ditetapkan oleh-Nya melalui lisan Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wasallam. Tidak boleh diibadahi dengan hawa nafsu dan anggapan-anggapan baik yang dibuat para taghut melalui lisan para syetan."</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Ibadah Tidak Boleh Dicampur Syirik</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Allah, Dzat yang Mahabenar dan Maha tinggi, berfirman:</div>
<blockquote>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14pt;"><strong>وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Seandainya mereka (para Nabi-nabi terdahulu) mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.</em>" (QS. Al An'am 6:88)</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Dan dari Abu Hurairah <em>radliyallah 'anhu</em> berkata, Rasulullah<em>shallallahu 'alaihi wasallam</em> bersabda: "Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman:</div>
<blockquote>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14pt;"><strong>أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنْ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Aku adalah sekutu yang paling kaya, tidak butuh pada persekutuan. Siapa yang melakukan satu amalan, di dalamnya dia menyekutukan Aku dengan yang lain, pasti Aku tinggalkan dia dan sekutunya.</em>" (HR. Muslim, Ibnu Majah, dan Ahmad)</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah <em>rahimahullah</em> berkata: "Dien Islam dibangun di atas dua landasan dasar. Yaitu merealisasikan syahadat Laa Ilaaha Illallaah dan syahadat Muhammad Rasuulullaah.</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Dien Islam dibangun di atas dua landasan dasar. Yaitu merealisasikan syahadat Laa Ilaaha Illallaah dan syahadat Muhammad Rasuulullaah. . .</strong></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em><strong>Dasar pertama</strong></em>, janganlah engkau mengangkat tuhan yang lain bersama Allah. Jangan cintai makhluk seperti mencintai Allah. Jangan berharap kepada makhluk sebagaimana berharap kepada Allah. Jangan takut terhadap makhluk sebagaimana takut terhadap Allah. Siapa yang menyamakan makhluk dengan khaliq (pencipta) dalam sesuatu hal, maka dia telah menyamakannya dengan Allah. Dia termasuk orang yang mempersekutukan Tuhan mereka. Berarti dia telah mengangkat tuhan bersama Allah, walaupun di saat itu dia berkeyakinan Allah adalah Esa, satu-satu pencipta langit dan bumi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sesungguhnya kaum musyirikin Arab kala itu menyatakan bahwa Allah adalah Esa, satu-satunya yang mencipta langit dan bumi. Hal ini sebagaimana yang Dia firmankan:</div>
<blockquote>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14pt;"><strong>وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: 'Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?' Tentu mereka akan menjawab: 'Allah'.</em>" (QS. Luqman 31:25)</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Bersamaan dengan itu, mereka berbuat syirik dengan menjadikan tuhan lain bersama Allah. Allah berfirman:</div>
<blockquote>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14pt;"><strong>أَئِنَّكُمْ لَتَشْهَدُونَ أَنَّ مَعَ اللَّهِ آَلِهَةً أُخْرَى قُلْ لَا أَشْهَدُ</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah?" Katakanlah: 'Aku tidak mengakui'.</em>" (QS. Al An'am 6:19)</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah berfirman lagi:</div>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14pt;"><strong>وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللّهِ أَندَاداً يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللّهِ وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبًّا لِّلّهِ</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.</em>" (QS. Al Baqarah 2:165) Maka mereka menjadi orang musyrik karena mencintai selain Allah sebagaimana mencintai Allah. Bukan karena mereka berucap: "sesungguhnya tuhan-tuhan kalian telah menciptakan (sesuatu) seperti yang Allah ciptakan." Hal ini sebagaimana yang Allah firmankan: "<em>Apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?</em>" (QS. Al Ra'du 13:16)</div>
</blockquote>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Siapa yang menyamakan makhluk dengan khaliq (pencipta) dalam sesuatu hal, maka dia telah menyamakannya dengan Allah.</strong></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Ini adalah bentuk <em>istifham inkari</em> (kalimat pertanyaan untuk mengingkari) yang memiliki makna <em>nafyun</em> (meniadakan). Maknanya mereka tidak menjadikan sekutu bagi Allah yang dapat mencipta seperti ciptaan-Nya. Mereka mengakui bahwa sesembahan-sesembahan mereka tidak mencipta seperti ciptaan Allah. Mereka hanya menjadikan sesembahan-sesembahan itu sebagai pemberi syafa'at dan perantara. Allah Ta'ala berfirman:</div>
<blockquote>
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14pt;"><strong>وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللّهِ مَا لاَ يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلاء شُفَعَاؤُنَا عِندَ اللّهِ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللّهَ بِمَا لاَ يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلاَ فِي الأَرْضِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudaratan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: 'Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah'.</em>" (QS. Yunus 10:18)</div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan?.</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya, jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudaratan terhadapku, niscaya syafaat mereka tidak memberi manfaat sedikit pun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku?.</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata.</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan) ku.</em>" (QS. Yaasin 36:22-25)</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<em><strong>Dasar kedua</strong></em>: kita menyembah Allah dengan menggunakan syariat-Nya melalui lisan para rasul-Nya. Kita tidak beribadah kecuali dengan sesuatu yang wajib atau yang sunnah, sedangkan amal mubah jika diniatkan ketaatan masuk dalam kategori ini. Dan doa masuk bagian ibadah. Siapa yang berdoa dan beristightsah kepada makhluk, yang sudah mati atau yang ghaib, padahal Allah dan rasul-Nya tidak memerintahkannya dalam bentuk wajib ataupun sunnah, maka dia telah berbuat bid'ah (mengada-adakan hal baru) dalam masalah agama. Dia berbuat syirik kepada Allah, Tuhan semesta alam, dan mengikuti selain jalan kaum mukminin. Siapa yang meminta kepada Allah Ta'ala melalui makhluk-Nya atau bersumpah kepadanya dengan nama makhluk-Nya, maka telah berbuat bid'ah yang tidak pernah Allah turunkan keterangan tentangnya. Jika dia mencela orang yang berusaha meluruskannya dan memusuhinya, maka termasuk orang dzalim, jahil, dan melampaui batas.</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>kita menyembah Allah dengan menggunakan syariat-Nya melalui lisan para rasul-Nya.</strong></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Jika dia menvonis dengan hal itu, sungguh dia telah memutuskan perkara dengan selain yang Allah turunkan. Hukumnya melanggar ijma' kaum muslimin. Dia disuruh taubat dari hukum ini dan dikenai sangsi lebih dibutuhkannya daripada tetap melaksanakannya dan ditolong menegakkannya. Semua perkara ini telah disepakati oleh seluruh kaum muslimin, tidak ada khilaf di dalamnya, baik di kalangan imam madzhab empat atau yang lainnya." (Majmu' Fatawa: 1/108-109)</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Siapa yang meminta kepada Allah Ta'ala melalui makhluk-Nya atau bersumpah kepadanya dengan nama makhluk-Nya, maka telah berbuat bid'ah yang tidak pernah Allah turunkan keterangan tentangnya.</strong></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Beliau berkata lagi, "Islam mengandung makna <em>istislam </em>(tunduk dan patuh) kepada Allah semata. Siapa yang beristislam kepada-Nya dan kepada selain-Nya, berarti telah musyrik. Siapa yang tidak mau tunduk kepada-Nya, berarti sombong dari ibadah kepada-Nya. Dan orang yang sombong dari beribadah kepada Allah adalah kafir. Beristislam kepada Allah semata mengandung makna beribadah dan taat hanya kepada-Nya. Inilah <em>Dienul Islam</em> yang Allah tidak menerima agama selainnya." (Majmu' Fatawa: 3/91)</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau berkata lagi, "seseorang bisa menjadi muslim yang lurus dan bertauhid apabila bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah. Dia beribadah hanya kepada Allah semata dengan tidak menyekutukan-Nya dengan salah seorangpun dalam menyembah, mencintai, beribadah, bertaubat, berislam, berdoa, bertawakkal, berloyal, memusuhi karena-Nya, mencintai sesuatu yang dicintai-Nya dan membenci yang dibenci-Nya, serta mensterilkan kebenaran tauhid dari kebatilan syirik. Ini adalah peniadaan yang diikuti dengan penetapan. Meniadakan ibadah kepada selain Allah dan hanya memberikan ibadah kepada Allah semata. Semua ini adalah bentuk realisasi dari kalimat<em> </em><em>Laa Ilaha Illallaah</em>. Mengosongkan dan meniadakan hatinya dari segala bentuk penuhanan kepada selain Allah. Lalu menetapkan dan menanamkan dalam hatinya penuhanan untuk Allah semata. Sungguh Nabi <em>shallallahu 'alaihi wasallam</em> telah bersabda dalam sebuah hadits shahih: "<em>Siapa yang mati, sementara dia tahu tiada yang berhak diibadahi kecuali hanya Allah, pasti dia masuk surga.</em>" Dalam hadits lainnya, "<em>siapa yang ucapan terakhirnya adalah Laa Ilaaha Illallaah (tiada yang berhak diibadahi kecuali hanya Allah) pasti masuk surga.</em>" Dan beliau bersabda dalam Ash Sahih: "<em>Talqinlah (tuntunlah) orang yang mau meninggal (untuk mengucapkan) Laa Ilaaha Illallah.</em>" Sesungguhnya hal itu adalah hakikat ajaran Islam. Siapa yang mati di atasnya, dia mati sebagai seorang muslim." (Majmu' Fatawa: 8/369)</div>
<div style="text-align: justify;">
Imam Al Syaukani <em>rahimahullah</em> berkata, "tidak cukup hanya mengucapkan<em> </em><em>Laa Ilaaha Illallaah</em><em> </em>tanpa mengaplikasikan maknanya lalu ditetapkan sebagai muslim. Sungguh, kalau orang jahiliyah mengucapakannya tapi tetap menyembah patungnya, maka tidak menjadi orang Islam." (Al Durr al Nadlid fi Ikhlasi Kalimah at Tauhid: 40)</div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<strong>"tidak cukup hanya mengucapkan<em> </em><em>Laa Ilaaha Illallaah</em><em> </em>tanpa mengaplikasikan maknanya lalu ditetapkan sebagai muslim. . . " (Imam Asy Syaukani)</strong></div>
</blockquote>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Sumber: <a href="http://www.voa-islam.com/islamia/aqidah/2010/02/08/2584/perbedaan-ahli-tauhid-dengan-musyrik-(1/">voa-islam.com</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05564712710037327229noreply@blogger.com0